Ayah Korban Penembakan di Poimako, Mimika Papua Minta Ganti Rugi Rp5 Miliar Kepada Pemda Mimika

10 Maret 2021, 10:03 WIB
Pistol Walther PP semi-otomatis 007 Sean Connery dari 'Dr. No' dijual seharga /wikimedia org/


PORTAL PAPUA-Ayah dari korban dugaan penembakan saat kerusuhan di Poumako, Mimika, Papua, Silvester Bewermbo, meminta ganti rugi Rp5 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Mimika dan Kodim 1710/Mimika, atas kejadian yang menimpa anaknya, Andreas Bewermbo (20).

Silvester mengatakan bahwa anaknya tak ada kaitan dengan permasalahan awal yang menjadi pemicu terjadinya kerusuhan pada Minggu 7 Maret 2021 lalu sekitar pukul 18.30 WIT..

Baca Juga: Mengenal Ikan Perawat di Merauke, Papua yang Jarang Diketahui

"Penembakan terhadap anak saya itu tidak sesuai prosedur. Saya minta ganti rugi Rp 5 miliar," tegas Silvester.

Saat ini, diketahui, korban Andreas Bewermbo dikabarkan sedang dalam perawatan di RSUD Mimika.

Peristiwa tersebut bermula dari beberapa warga di Kampung Pomako mabuk dan memaksa hendak menumpang di kendaraan yang melintas.

Baca Juga: Ini Rekomendasi dari Eat This untuk Makanan yang Harus Dihindari Setelah Vaksin

Sopir kendaraan pun tidak mengijinkan mereka menumpang karena kondisi melihatereka dalam keadaan mabuk parah. Tidak terima dengan sikap sopir tersebut, maka mulailah terjadi adu mulut hingga adu fisik yang mengakibatkan salah satu warga yang mabuk babak belur.

Tidak terima salah satu warganya dibuat babak belur, sejumlah warga mulai menghimpun massa dari kampung Kekwa.

Warga Kekwa pun langsung berbondong-bondong mendatangi Jalan Poros Pomako da melakukan pemalangan. Diperkirakan masyarakat Kekwa yang turun ke jalanan sekitar 400 orang.

Baca Juga: Dipastikan Sebagai Laki-Laki, Atlet Voli Serda Aprilia Manganang Siap Operasi Perbaikan

Wakapolres Mimika Kompol Sarraju menjelaskan bahwa pihak kepolisian langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk berusaha menenangkan warga.

Selain itu, Kapolsek Pomako Ipda I Made Aribawa juga berusaha menenangkan warga dengan mendekatidan melakukan negosiasi dengan tokoh-tokoh dan orang yang dituakan dari warga Kekwa guna mencari jalan keluar yang damai tanpa kekerasan.

Namun, saat proses negosiasi sementara dilakukan tiba-tiba satu unit truk TNI datang dan membubarkan warga, hingga akhirnya mendapat perlawanan dengan lemparan batu.

Menyangkut adanya korban penembakan atas nama Silvester Bewermbo, Kompol Sarraju pun membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta, 10 Maret 2021, Ungkap Hubungan Roy dan Andin, Bu Sarah Ungkap Fakta Mengejutkan

"Benar ada yang menjadi korban penembakan, namun saat ini masih dalam pemeriksaan. Karena saat kejadian, ada satuan lain di TKP, sehingga masih dilakukan koordinasi dengan satuan lain," tambah Sarraju.

Rupanya, tertembaknya satu warga membuat masssa semakin marah dan mengamuk sehingga mengakibatkan pemalangan jalan berlanjut hingga hari ini.

"Korban saat ini berada di RSUD untuk menjalani tindakan medis," jelas Sarraju.

Di lain pihak, Komandan Yonif Raider 754/Eme Neme Kangasi/20/3 Kostrad, Mayor Inf Doni Firmansyah, menuturkan bahwa pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait sejumlah anggotanya terlibat dalam kerusuhan di Poumako, Papua.

Baca Juga: Meski Jadi Destinasi Wisata, Situs Benteng Yenbekaki di Pulau Raja Ampat Disakralkan

Mayor Inf Doni pun memastikan bahwa tidak ada tembakan yang dikeluarkan oleh anggotanya saat kerusuhan itu terjadi bahkan pihaknya telah melakukan pengecekan pada semua anggotanya.

"Kami sudah cek semua anggota, tidak ada satu pun amunisi yang keluar dari anak-anak kami, saya yakinkan itu," Kata Doni di ruang kerjanya di Mako Yonif 754/ENK 20/IJK, Selasa (9/3).

Doni menjelaskan, pada saat itu salah satu anggotanya mendapat laporan dari warga atas keributan yang terjadi. Kemudian beberapa anggota mengajak rekan lainnya untuk melakukan monitoring.

"Yang turun ke TKP ada 10 orang, yang membawa senjata cuma satu orang itu perwira, membawa senjata jenis SS2, kami sudah periksa senjatanya, tidak ada bekas keluarnya amunisi, amunisi masih lengkap, dan senjata bersih," ujarnya.

Warga lainnya bernama Mathias mendesak Pemkab Mimika dan TNI menyanggupi ganti rugi kepada keluarga korban Andreas Bewermbo. Andreas terkena tembakan peluru di dada kirinya hingga menembus punggung dan kini mendapat perawatan intensif di RSUD Mimika.

Baca Juga: Bendungan Karalloe Sulawesi Selatan Memasuki Tahap Akhir Pembangunan

Sementara itu Wabup Mimika John Rettob menegaskan blokade jalan pada Minggu 7 Maret 2021 malam itu merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Poumako menghambat aktivitas perekonomian di Kabupaten Mimika.

Menyangkut tuntutan keluarga koban, John mengatakan akan dibicarakan lebih lanjut karena fokus Pemkab saat ini memulihkan kondisi Andreas. "Fokus kita saat ini bagaimana korban bisa tertangani dengan baik oleh tim medis di rumah sakit," ungkap dia.

Dandim 1710 Mimika Yoga Cahya Prasetya berjanji mengusut tuntas kejadian penembakan yang menimpa Andreas. Dia juga menegaskan akan memproses pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penembakan itu.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 10 Maret 2021: Reina itu Sebenarnya Anak Siapa?

"Siapa pun yang menembak akan kita selidiki dan akan kita proses," kata Yoga.

Tidak hanya pihak TNI, Polisi juga bertindak melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Saat ini, sebanyak lima pelaku pengeroyokan pasca-kerusuhan di kawasan Poumako telah diamankan petugas.

"Kita sudah amankan lima orang, ada sopir dan 4 orang lainnya, masih dalam pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Hermanto di ruangannya, Selasa 9 Maret 2021.*

Elvis Romario

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler