Masyarakat Diminta untuk Tidak Terprovokasi dengan Isu yang Dimainkan Kelompok Tertentu di Papua

29 November 2020, 12:07 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono. /Dok. Humas.polri.go.id

PORTAL PAPUA-Polri meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh pihak atau kelompok yang tak menginginkan kedatangan TNI dan Polri ke Papua.

Dalam kesempatan yang sama, Argo Yuwono juga menyampaikan TNI- Polri datang untuk mensejahterakan Papua.

"Karena TNI- Polri datang untuk mensejahterakan rakyat Papua," kata Argo Yuwono dalam keterangannya, pada Sabtu, 28 November 2020 malam, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat dari PMJNews.

Baca Juga: Debat Putaran Kedua Pilkada Sorong Selatan Akan Dilaksanakan Pada 1 Desember 2020 di Kota Sorong

Lebih lanjut, Argo Yuwono menyampaikan bahwa TNI- Polri tidak menggunakan pendekatan militer namun lebih pada penegakan hukum.

"Jadi pendekatan preventif itu yang paling utama. Preventifnya itu seperti apa? Yaitu kita sama-sama lakukan dialog, kita sama-sama komunikasi dan saling menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, red)," katanya.

Argo Yuwono juga mengimbau masyarakat untuk tidak sungkan menyampaikan aspirasi kepada TNI –Polri.

Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi Pada Minggu 29 November, Warga Panik dan Pingsan

"Jika ada hal-hal yang mau disampaikan, silakan sampaikan ke kami," ucap Argo Yuwono.

Lebih lanjut, Kadiv Humas Polri juga berharap bahwa kehadiran TNI –Polri di tanah Papua, termasuk Papua Barat dapat menghentikan kelompok-kelompok yang ingin melakukan tindakan pidana atau masalah yang bertentangan dengan Undang-Undang.

"Jadi harus ada komunikasi, karena dengan komunikasi kita bisa tahu apa maksudnya,” katanya.

Baca Juga: Ribuan Warga di 2 kecamatan di Lembata Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Argo Yuwono juga mengajak masyarakat untuk bergandengan tangan, sehingga tidak terjadi salah paham dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 “Mari kita bergandengan tangan supaya tidak ada salah paham dalam menjaga keutuhan NKRI ini," katanya.***

Editor: Paul

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler