Waspada! Vaksin COVID-19 Palsu Asal China Sudah Diselundupkan ke Beberapa Negara

- 17 Februari 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi vaksin - Sempat terjadi kehebohan vaksin palsu yang disuntikan pada bayi
Ilustrasi vaksin - Sempat terjadi kehebohan vaksin palsu yang disuntikan pada bayi //Pixabay/wir-sind_klein

PORTAL PAPUA-Dikabarkan, vaksin covid-19 palsu yang berasal dari China telah terseludupkan ke beberapa Negara yang hingga saat ini belum diketahui negara-negara mana saja yang masuk dalam daftar penyeludupan vaksin palsu tersebut. Menurut otoritas China, penjualan dilakukan lewat "orang dalam" di perusahaan yang memproduksi vaksin asli.

Otoritas China menangkap pimpinan kelompok pemalsu vaksin covid-19 bernama Kong. Kong merupakan satu dari 70 orang yang ditangkap karena pemalsuan vaksin palsu. Pemalsu vaksin tersebut dengan omset miliaran rupiah dengan memalsukan larutan garam bercampur air mineral yang sudah diedarkan sejak agustus 2020 tahun lalu.

Baca Juga: Calon Bupati Terpilih di Papua Diadukan ke Mabes Polri

Dikabarkan, Kong dan kelompoknya mengirim 600 botol vaksin palsu itu ke Hong Kong November lalu. Setelah itu vaksin palsu tersebut dijual ke beberapa negara besar luar negeri.

Sebelumnya, Kong mempelajari dan mengumpulkan desain vaksin covid-19 asli. Setelah itu ia membuat sejumlah besar vaksin palsu sebanyak 58.000 vaksin palsu. Dalam kasus lain di China, vaksin palsu tersebut dijual dengan harga tinggi di rumah sakit. Ada juga pelaku yang menggelar program vaksinasi. Mereka mengerahkan "dokter desa" untuk menyuntikkan vaksin palsu ke orang-orang di rumah dan mobil.

Baca Juga: Anggap Tidak Cocok, Wali Kota Pariaman Tolak SKB 3 Menteri, Kemdagri: Tengok Kembali Sumpah Jabatan

Merujuk putusan pengadilan, Kong dan kelompoknya meraup keuntungan hingga 18 juta Yuan atau sekitar Rp 42 miliar.

Kejaksaan Agung China mendesak lembaga di tingkat daerah bekerja sama dengan polisi untuk menghentikan penjualan vaksin palsu itu.

Dikabarkan pula, Pemerintah China sebelumnya menargetkan dapat memvaksinasi 100 juta orang sebelum Tahun Baru Imlek pekan lalu. Namun sejauh ini, angkanya baru mencapai 40 juta orang.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x