Tindakan yang dinilai penuh kebencian terhadap Islam alias Islamofobia itu sering menyulut amarah umat Islam dan memunculkan aksi-aksi kekerasan di Prancis.
Pakaian yang umum digunakan Muslim Prancis ikut terseret ke dalam pusaran konflik tersebut. Hingga hari ini, Prancis telah melarang sejumlah atribut yang identik dengan muslim, di antaranya cadar alias niqab, burka, dan burkini.
Baca Juga: Dua Gol CR7 Gagahi Inter Milan pada Leg Pertama Semifinal Copa Italia
Sementara itu Pakar Politik Prancis Jean-Yves Camus dalam keterangannya mengatakan, di tengah situasi pandemi Covid-19 menekan warga Prancis dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
Dikatakan Jean, penduduk Prancis sangat marah ketika pemerintah memberlakukan lockdown ketiga. Di sisi lain, pemenggalan Samuel Paty dan sejumlah serangan penikaman yang menghebohkan Prancis membuat posisi Marine Le Pen semakin kuat.
"Ini merupakan posisi tertinggi yang pernah dicapainya," kata Jean.***
Reporter: Rafael Fautngiljanan