PORTAL PAPUA - Banyak orang berjuang untuk hal-hal yang sifatnya fana. Banyak orang berani mempertaruhkan waktu, tenaga, uang, demi martabat dan harga diri.
Entah dalam bentuk perhiasan, pakaian, rumah, mobil, arloji, dan lain sebagainya.
Tetapi, mereka tidak mengusahakan dengan serius bagaimana bisa mengalami perubahan untuk memiliki karakter Allah, sehingga berkodrat ilahi, mengambil bagian dalam kekudusan Allah atau menjadi man of God; manusia Allah. Ini yang menjadi tantangan kita.
Bagi kita yang merasa telah menjadi orang yang gagal, yang merasa hancur karena satu dan lain hal, ingat! kita belum gagal. Kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika seseorang ditolak oleh Allah. Ketika Allah berkata, “Aku tidak kenal kamu,” itu kegagalan.
Sekaya apa pun, setinggi apa pun pendidikannya, seluas apa pun kekuasaannya, secantik apa pun parasnya, habis. “Enyah, kamu dari hadapan-Ku!” begitu Tuhan berkata.
Kita mungkin ditindas oleh pasangan, bukan hanya dikata-katai tetapi mungkin juga dianiaya.
Tetapi di tengah-tengah pergumulan tersebut, justru kita sedang membangun karakter Allah.