Dia Yang Ditinggikan Allah

- 29 Mei 2022, 03:13 WIB
/

PORTAL PAPUA- Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa" – Kisah Para Rasul 5: 31.

Bagaimanakah agar seorang manusia dapat benar di hadapan Allah? Bagaimanakah orang berdosa itu dapat dibenarkan? Hanya melalui Kristuslah kita dapat rukun dengan Allah, dengan kesucian; tetapi bagaimanakah kita datang kepada Kristus? Di dalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan berpaling darinya. Kita tidak akan meninggalkan dosa kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu; sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubahan yang sesungguhnya di dalam kehidupan.

Banyak orang yang gagal memahami apa sesungguhnya pertobatan itu. Banyak orang merasa sedih karena mereka telah berbuat dosa dan mengadakan pembaruan secara lahiriah karena mereka takut bahwa perbuatan salah yang mereka telah lakukan akan membawa bencana bagi diri mereka sendiri. Tetapi bukan pertobatan semacam ini yang dimaksudkan oleh Alkitab. Mereka meratapi kesengsaraan melebihi dosa itu sendiri. Demikianlah duka yang dialami oleh Esau ketika hak sulungnya hilang untuk selama-lamanya. Bileam, takut karena malaikat berdiri di tengah jalannya dengan pedang terhunus, mengaku kesalahannya supaya nyawanya jangan binasa, tetapi itu bukanlah pertobatan sejati, tanpa perubahan maksud dan muak akan kejahatan. Setelah mengkhianati Tuhannya, Yudas lskariot berseru, "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Akibat-akibat yang ditanggungnya memenuhi dirinya dengan perasaan dahsyat, namun tidak berakar dalam, dengan hati yang hancur di dalam jiwanya, karena dia telah mengkhianati Anak Allah yang tidak bersalah sama sekali. Semua ratapan semacam ini hanyalah akibat-akibat dosa itu, tetapi bukan karena berdukacita atas dosa itu sendiri. Tetapi apabila hati menyerah kepada pengaruh Roh Allah, maka hati nurani akan dihidupkan, dan orang yang berdosa akan melihat hal-hal yang dalam dan kekudusan hukum Allah yang suci, dasar pemerintahan Allah di surga dan dunia--Kebahagiaan Sejati, hlm. 25, 26.***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x