Network
PORTAL PAPUA-Di saat Sikander tengah mencari Amyra, ada seseorang mendorong Sikander sembari memasukkan handphone ke dalam sakunya. Tiba-tiba handphone itu berdering dan Sikander menerima telepon itu. Penelpon itu memintanya untuk mengikuti perintah yang diminta agar Amyra bisa selamat.
Sikander awalnya tidak percaya namun selain handphoe, ia juga melihat sebuah surat. Di dalamnya terdapat detail tentang Amyra dan ada foto Amyra. Ia sangat terkejut. Ia akhirnya percaya dan berniat menuruti segala perintah dari orang yang telah menculik Amyra.
Baca Juga: Wagub Papua Kutuk Penembakan Terhadap Dua Guru di Puncak
Sementara itu, Kulfi bersama dengan teman-teman kecilnya mencari Amyra. Mereka menemukan ada sebuah mobil van yang mencurigakan. Mereka mengikuti van itu yang mana ada penculik yang masuk dalam sebuah rumah.
Anak-anak itu juga ikut masuk ke dalam rumah dan menguping pembicaraan mereka. Pembicaraan yang mereka dengar, mereka semakin yakin bahwa Amyra mungkin telah disembunyikan di sekitar sini.
Kulfi berpikiran untuk mengikuti mobil van tersebut. Ia meminta Matka dan anak-anak yang lainnya pulang dan segera menceritakan apa yang baru saja mereka lihat dan dengar. Kulfi pun memasuki mobil van. Ternyata selain pencuri, di dalamnya juga ada Amyra. Mobil tersebut akhirnya berhenti di Kompetisi Mata ka Jagrata.
Di adegan lain, Sikander dipukul oleh sekelompok orang jahat karena ia tidak menjalankan perintah yang pertama untuk mendatangi CM dan membunuhnya. Perintah selanjutnya, Sikander diminta untuk mengikuti Kompetisi Mata ka Jagrata, yang mana CM akan berada juga di sana.
