Anggota DPR Papua, Nathan Pahabol Minta Sekolah di Papua Mulai Berlakukan Belajar Tatap Muka

- 12 Juni 2022, 13:39 WIB
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR Papua) , Nathan Pahabol , saat diwawancara.
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPR Papua) , Nathan Pahabol , saat diwawancara. /Celia Waromi / Portal Papua/

Baca Juga: Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Korwil Papua Gelar Silahturahmi dan Raker I di Jayapura

"Saya melihat bahwa anak-anak lepas kontrol pengawasannya, tetapi juga perhatiannya tidak ada, misalnya pada waktu itu tanggung jawab orang tua lebih 80-90 persen, guru-guru haanya bicara melalui media
yang tersedia," jelasnya.

"Saya melihat bahwa selama pandemi Covid-19, anak-anak tidak mendapatkan perhatian serius dengan tidak ada pengawasan, evaluasi monitoring, controlling dan fungsi-fungsi ini sudah tidak berlaku," terang pahabol.

"Saat ini kita ada di Tahun 2022, menurut data dari kepala dinas kesehatan bahwa di Papua sudah tidak ada lagi pandemi covid-19 dan mulai memperlakukan tatap muka langsung di sekolah.

 

Ditambahkan, bahwa dua tahun lalu karakter anak terbentuk beda, dimana mereka fokus dengan HP dan lain-lain sebagainya, sehingga sekarang anak-anak ini sudah diarahkankan masuk sekolah lagi.

"Maka, untuk kota-kota yang besar seperti beberapa kabupaten kota yang memakai elektronik, semestinya guru-guru atau pihak sekolah harus mengambil langkah-langkah, jangan sampai dengan pengaruh 2 tahun yang lalu anak-anak belajar tapi tidak serius, atau mereka masih berpikir bahwa sakit, kita masih memperlakukkan melalui online, dan masa ittu sudah lewat,"  lanjutnya..

"Saya berharap Jangan berpikir HP karena itu hanya alat dan bukan guru. Lebih baik tatap muka. Seperti diketahui bahwa pengembangan kemajuan buta huruf, TK, SD, SMP itu kewenangan Bupati, di Kabupaten. Maju mundurnya pendidikan mulai dari PAUD TK, SD, SMP sampai dengan buta huruf itu ada di pundak dan kota itu ada di pundak para bupati.

Dikatakan, bahwa Dana otonomi khusus untuk pendidikan sudah ditransfer langsung ke daerah.

"Bagaimana para Bupati itu mementingkan diri sendiri, kampungnisme, seperti daerah ini, dapil ini yang pilih saya itu hilangkan tetapi memberi perhatian secara keseluruhan, tidak membedakan kelompok, golongan, kepentingan tetapi membangun pendidikan seutuhnya karena, pengembangan kemajuan SD, SMP, TK, Paud buta huruf itu ada di pundak Bupati," ungkap Pahabol.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x