PORTAL PAPUA - Dampak positif mulai terasa dibalik konsep dan gagasan dari program yang dilakukan oleh Kapolres Jayapura, AKBP. Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH, melalui Bhabinkamtibmas dijajaran Polsek-polsek di wilayah hukum Polres Jayapura, yakni, program Gerakan Baca Tulis (Gabus), yang mensasar masyarakat di kampung-kampung.
Menurut Kapolres Jayapura, AKBP. Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH, dimana pada Kamis 27 Januari 2022, di salah satu rumah tokoh masyarakat di Kampung Warombaim telah dilaksanakan giat GABUS (Gerakan Baca Tulis) berupa pengenalan huruf dan menulis kepada anak-anak usia dini, Kampung Warombaim oleh Bhabinkamtibmas, Kampung Warombaim.
"Bhabinkamtibmas mendatangi salah satu tokoh masyarakat di Kampung Warombaim untuk melaksanakan giat baca tulis," kata Kapolres Jayapura, AKBP. Fredrickus Maclarimboen, Minggu 30 Januari 2022.
Kapolres bercerita, dimana 5 orang anak peserta didik sudah berkumpul di rumah bapak Stefanus Napo, Bhabinkamtibmas membagikan perlengkapan tulis berupa buku, pensil, penghapus dan serut pensil dan snack.
"Bhabinkamtibmas memulai pelajaran dengan metode dasar keaksaraan, memperkenalkan huruf abjad dan menulis kalimat yang di berikan oleh Bhabinkamtibmas dan di tulis oleh peserta didik Gabus Sentani," ujar Kapolres Jayapura.
Hadir dalam kegiatan Gabus tersebut;
1. Bripka.Amril, Bhabinkamtimas Kampung Warombaim
2. Bapak Stefanus Napo, tokoh masyarakat Kampung Warombaim
3. Yonatan Napo, umur 15 Tahun (peserta didik Gabus Sentani)
4. Zhet Napo, umur 10 Tahun (peserta didik Gabus Sentani)
5. Soleman Irab, umur 11 Tahun (peserta didik Gabus Sentani)
6. Yustus Sem, uumur 10 Tahun (peserta didik Gabus Sentani)
7. Lewi Imam, umur 10 Tahun (peserta didik Gabus Sentani)
Sekedar diketahui, kegiatan Gabus (Gerakan Baca Tulis) oleh Bhabinkamtibmas Polsek Nimbokrang bertujuan untuk membantu anak anak usia dini agar dapat mengenal, dan mengeja huruf atau abjad.
Kegiatan Gabus (Gerakan Baca Tulis) merupakan program Kapolres Jayapura dalam rangka pengentasan buta aksara di Kabupaten Jayapura khususnya, dan Provinsi Papua.
Empat orang peserta didik masih duduk di sekolah dasar dan belum lancar membaca dan menulis.
Satu orang peserta didik, putus sekolah di bangku SMP dan ingin mendapatkan ijazah paket B untuk melanjutkan pendidikan SMA.***