PORTAL PAPUA- Sekitar 42 orang Tenaga Medis dan Penjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat (Sanitarian) mendapatkan Orientasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bahan Berbahaya dan Beracun untuk 10 Puskesmas Kabupaten Jayapura, Dengan tujuan, petugas kesehatan dan pengolah limbah mengerti, memahami dan mampu kelola limbah medis mulai dari pemilahan, pewadahan sesuai dengan kategori, pengumpulan, transportasi dan pengolahan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan, Seluruh Orintasi ini di dukung oleh Yayasan Gapai Papua dan UNICEF Papua, Kamis (30/5/2024) Hotel Suni Sentani.
![Administrator Kesehatan Pertama Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Republik Indonesia, Adi Prasetyo Widodo.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/30/2130103303.jpeg)
Administrator Kesehatan Pertama Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Republik Indonesia, Adi Prasetyo Widodo, menuturkan air limbah Puskesmas harus di kelola terlebih dahulu sebelum di buang agar tidak menimbulkan penyakit, aliran air tidak tercemar.
“Kami sama-sama belajar mengenai pengelolaan air limbah di pelayanan kesehatan, harapannya Puskesmas bisa menerapkan kelola air limbah tersebut, sehingga air limbah dari Puskesmas bisa aman saat di buang ke badan air, untuk kesehatan masyarakat, juga aman untuk lingkungan, tidak mencemari lingkungan,Bila tidak di kelola air limbah Puskesmas ini, akan menimbulkan penyakit menular melalui air seperti : Penyakit Polio, Influensa,”Tuturnya.
![WASH Officer UNICEF Papua-Papua Barat, Reza Hendrawan](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/30/576107555.jpeg)
WASH Officer UNICEF Papua-Papua Barat, Reza Hendrawan, mengatakan Orientasi ini membantu MFK Puskesmas Kabupaten Jayapura faham mengelola fasilitas kesehatan, kelola limbah cair guna pencegahan infeksi di sekitar Puskesmas.
“Mendorong terpenuhinya akses kesehatan lingkungan aman di Puskesmas, pertemuan hari ini meningkatkan kapasitas teman-teman Sanitarian, koordinator Manajemen Fasilitas dan Keamanan (MFK) untuk bisa mengelola sarana prasarana, kesehatan lingkungan mereka dengan baik, tersedia air dari sumber yang baik, tersedia sanitasi yang baik, WC terpisah antara laki-laki dan perempuan, toilet untuk penyandang disabilitas, pengelolaan limbah cair dan limbah medis. Bisa mencegah tersebarnya infeksi aktivitas Puskesmas, mencegah penyakit menyebar,”Tutupnya.