Hampir Punah 7 Bahasa Asli di Kota Jayapura, Begini Rencana Kabid Kebudayaan Mengatasinya

- 21 Februari 2024, 16:45 WIB
Kabid Kebudayaan Kota Jayapura, Grace L. Yoku, S.Pd, M.Pd ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu 21 Februari 2024 (Portal Papua) Silas Ramandey
Kabid Kebudayaan Kota Jayapura, Grace L. Yoku, S.Pd, M.Pd ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu 21 Februari 2024 (Portal Papua) Silas Ramandey /

 

PORTAL PAPUA - Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Jayapura yakni Grace L. Yoku,S.Pd,M.Pd menyebutkan 7 bahasa asli yang ada di Kota Jayapura dari masing -masing kampung.

Seperti Skouw, Nafri, Enggros, Tobati, Kayupulo, Kayubatu dan Kampung Waena dikatakanya sudah hampir punah.

Hal ini terjadi dikarenakan para orang tua penutur aktif sudah banyak yang meninggal dunia.

"Bahasa di Port Numbay (Kota Jayapura) itu ada 7 dan sudah hampir punah semua. Karena terjadi kawin campur dan penutur aktif sudah banyak yang meninggal", ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu 21 Februari 2024.

Bahkan menurut Grace L.Yoku, rata -rata orang usia 60-an kebawah itu sudah menjadi pendengar aktif tapi untuk mengucapkan bahasanya sudah sangat sulit (pasif).

Untuk itu Pemerintah Kota Jayapura melalui Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Jayapura telah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang kemajuan Kebudayaan.

Perda ini turunan dari Perda kemajuan kebudayaan nasional no 5 tahun 2017 yang didalamnya tentang pengembangan Kebudayaan, Seni, Bahasa, Tari Tradisional, Kota Jayapura dalam bab 15 -16 tentang Sekolah Kampung.

"Ini baru dibuat perda dan akan di sosialisasi nanti di bulan September 2024. Kalau sudah ada dananya tahun depan (2025) Sekolah Kampung harus jalan",terang Grace Yoku.

Dalam sosialisasi Sekolah Kampung ini lebih lanjut Grace Yoku menjelaskan pihaknya akan ambil kampung yang jumlah penduduknya banyak seperti Skouw, Enggros -Tobati dan Nafri sebagai contoh.

Halaman:

Editor: Silas Ramandey


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x