Pilgub Papua Barat Daya 2024 : PDIP dan Gerindra Bisa Bersatu Dukung Calon Berintegritas dan Cinta NKRI

- 14 Mei 2024, 12:58 WIB
Letnan Jendral (purn) Joppye Onesimus Wayangkau Mantan pangdam kasuari pertama.
Letnan Jendral (purn) Joppye Onesimus Wayangkau Mantan pangdam kasuari pertama. /Doc Portal Papua/

PORTAL PAPUA  - Papua Barat Daya, provinsi ke-38 di Indonesia yang dibentuk, dan dipisahkan dari Papua Barat pada tanggal 8 Desember 2022, akan memilih pemimpinnya pada November tahun ini.

Pilgub Papua Barat Daya 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024 untuk memilih Gubernur definitif pertama Papua Barat Daya periode 2024-2029 menggantikan Penjabat Gubernur Muhammad Musa'ad.

Beberapa nama mulai mencuat, mulai dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Yoppye Onesimus Wayangkau, purnawirawan TNI-AD, mantan Komandan Pusat Teritorial Angkatan darat dan Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari; Lambertus Jitmau, mantan Wali Kota Sorong dua periode (2012—2017 dan 2017—2022); Stepanus Malak, bupati mantan bupati Sorong dua periode (2007-2012 dan 2012-2017) dan juga mantan Wakil Bupati Sorong periode 2002-2007.

Selain itu ada juga nama lain, diantaranya Abdul Faris Umlati, Bupati Kabupaten Raja Ampat; Gabriel Asem, Bupati Tambrau sejak 2017; Ir. Petrus Kasihiw, Bupati Teluk Bintuni 2 periode yakni 2016—2021 dan 2021—2024; Samsudin Anggiluli, yang menjabat Bupati Sorong Selatan dua periode (2016–2021 dan 2021–2024) dan Elisa Kambu, Bupati Asmat sejak 2016.

Menurut Prof. Djagal Wiseso, figur seperti Yoppye Onesimus Wayangkau dinilai sangat tepat untuk memimpin provinsi yang akan memilih gubernur definitif pertamanya tersebut.
Menurut Prof. Djagal Wiseso, figur seperti Yoppye Onesimus Wayangkau dinilai sangat tepat untuk memimpin provinsi yang akan memilih gubernur definitif pertamanya tersebut.

"Demi bangsa dan negara, semua harus dilakukan, bukan demi kepentingan pribadi, kelompok, partai, tapi untuk membangun bangsa, harus jelas juga. Bangsa dan negara itu nomor satu, jangan sampai Papua dilemahkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka seluruh anak bangsa dalam seluruh partai dan individu harus bersatu," demikian kata Wakil Rektor Universitas Gajah Mada Prof. Djagal Wiseso Marseno.

"Provinsi di Papua punya kekhususan sendiri dibanding provinsi lain," kata Warek UGM tersebut.

Menurut Prof. Djagal Wiseso, figur seperti Yoppye Onesimus Wayangkau dinilai sangat tepat untuk memimpin provinsi yang akan memilih gubernur definitif pertamanya tersebut.

"Saya rasa beliau itu seorang putra papua yang punya integritas sangat tinggi untuk bisa diharapkan membangun bangsa dan negara. Dari segi karakter, dia punya karakter yang baik, penuh tanggung jawab, disiplin dan serius," demikian ungkapnya.

Kondolidasi Partai

Nama-nama yang sudah mencuat di atas tersebut didukung oleh partai yang berwarna-warni.

Joppye Onesimus Wayangkau merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI Perjuangan) Provinsi Papua Barat Daya saat ini. Lambertus Jitmau merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya sekarang, Stepanus Malak dan Gabriel Asem juga merupakan politisi dari Partai Golkar.

Dok. Letnan Jendral (purn) Joppye Onesimus Wayangkau Mantan Pangdam Kasuari pertama.
Dok. Letnan Jendral (purn) Joppye Onesimus Wayangkau Mantan Pangdam Kasuari pertama.

Sementara itu, Abdul Faris Umlati merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua Barat Daya; Dr. Ir. Petrus Kasihiw merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem. Dari PDIP sendiri, selain jenderal bintang tiga Letjen (Purn) Yoppye, ada juga dua kader lainnya, yakni Samsudin Anggiluli dan Elisa Kambu.

Seperti diketahui, di wilayah Papua, termasuk Papua Barat Daya, konflik masih mewarnai pemberitaan di berbagai media massa. Pada akhir Desember 2023 lalu, grup yang disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata menyerang Pos Satuan Tugas Yonif 133/Yudha Sakti di Kampung Bousah, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Satu dari dua prajurit TNI tertembak dan meninggal dunia usai terkena tembakan di bagian kepala.

Wakil Rektor UGM mengatakan, terkait calon pemimpin di Papua Barat Daya, diharapkan memiliki komitmen untuk membangun bangsa dan negara, terutama mempertahankan Papua sebagai wilayah Indonesia agar tidak terpecah-pecah.***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah