Lantaran, menurut dia, selama ini cabor-cabor di kabupaten ini tidak pernah mendapatkan anggaran untuk pembinaan prestasi.
Apalagi, lanjut dia, cabor-cabor ini sudah mengirim atlet-atlet sampai mengikuti babak kualifikasi namun tak pernah didanai karena itu timbul mosi tidak percaya.
Menurut dia, total dana hibah sebesar Rp2 miliar yang disalurkan kepada KONI Kabupaten Jayapura, dipakai habis untuk kepentingan belanja honor.
"Ini bukan kepentingan apapun, tidak ada, kami murni mau prestasi olahraga di Kabupaten Jayapura terus ditingkatkan, apalagi kabupaten ini gudang atlet,"ujarnya.
"Tapi juga kami lihat sudah mati suri, untuk itu kami cabor hari ini resmi menyerahkan mosi tidak percaya ini,"katanya.
Sehingga, lanjut Jack, jangan sampai berkembang diluar sana terkait dengan KONI Kabupaten Jayapura. Ini aspirasi murni dari cabor karena stengah mati membangun prestasi.
Baca Juga: Bupati Keerom, Piter Gusbager Dukung Rapat Kerja KONI Untuk Terus Angkat Prestasi Olahraga
"Kami minta kepada pak Pj Bupati Jayapura bahwa dukungan dana untuk KONI kabupaten ini dihentikan sampai dengan adanya musyawarah organisasi kabupaten luar biasa (musorkablub), kami sudah dorong itu melalui organisasi yang resmi,"ujarnya.
Jack mengklaim jika ada yang membantah, dia siap bertanggung karena sudah 20 cabor yang menandatangani mosi tidak percaya itu. Bahkan, pihaknya bakal meminta pertanggung jawaban anggaran sebesar Rp2 miliar itu digunakan untuk apa.
Sementara itu, Ketua Cabor Paralayang Kabupaten Jayapura, Korneles Yanuaring menyebut dengan dikeluarkannya mosi tidak percaya dari 50+1 caor di kabupaten ini berarti kepengurusan KONI kabupaten setempat periode 2022-2026 gugur dengan sendirinya, tinggal nantinya KONI Provinsi Papua menunjuk karateker.