Kisah Paskalis Tanoi, Berawal dari Hobi Berkelahi di Jalan Hingga Menjadi Petarung MMA

- 30 Mei 2022, 20:31 WIB
Petarung One Pride asal Papua, Paskalis Toni
Petarung One Pride asal Papua, Paskalis Toni /

 

PORTAL PAPUA -- Pemuda asal Papua yakni Paskalis Tanoi mengamuk pada laga debutnya di Fight Night 58 One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Dia menumbangkan Abdul Fatach di ronde pertama.

Dua petarung debutan ini melakoni duel perbaikan peringkat kelas bantamweight (61,2kg).

Dalam duel yang disiarkan tvOne, Sabtu 28 Mei 2022, Paskalis Tanoi tampil begitu agresif di awal ronde pertama. Dia menghajar bertubi-tubi lawannya hingga jatuh.

Abdul Fatach terlihat kewalahan menghadapi gempuran Tanoi yang begitu cepatnya.

Bahkan, Abdul yang sudah sempat berdiri harus terjatuh lagi terkena tendangan anak didik dari Adrian Mattheis itu.

Tanoi menyiksa Abdul Fatach dengan menumbuk-numbuk wajahnya gunakan elbow dan pukulan. Hingga akhirnya wasit menghentikan pertandingan.

Tanoi keluar sebagai pemenang dengan kemenangan TKO lewat teknik ground and pound di ronde pertama.

Paskalis menang di laga perdanya One Pride MMA
Paskalis menang di laga perdanya One Pride MMA
Berawal dari hobi berkelahi di jalan, Paskalis Tanoi menyalurkan bakatnya tersebut untuk mengikuti ajang tarung bebas One Pride MMA.

Paskalis Tanoi merupakan petarung dengan disiplin kick boxing yang berlatih di sasana Papua Top Team.

Pemuda 22 tahun itu lahir dan berasal dari Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Dari kota tersebut, Paskalis Tanoi mendapat dukungan dari keluarganya untuk bisa berprestasi di One Pride MMA.

"Keluarga sangat mendukung. Apapun itu di dunia fighting asalkan di ring mereka dukung. Yang penting bukan di jalanan," kata Paskalis Tanoi dikutip dari Onepride.net.

Paskalis mengatakan, Kota Sorong dikenal warga setempat sebagai kota "bajingan" karena mayoritas berkelahi di jalan.

Oleh karena itu, dia mengaku dirinya menyalurkan hobi berkelahi di jalan untuk bertarung di ajang One Pride MMA.

"Kita di Sorong terkenal kota bajingan karena semua berkelahi di jalanan. Maka itu saya menyalurkan hobi saya yang tadi berkelahi di jalanan ke ajang One Pride," ungkapnya.

Paskalis menuturkan, sekitar 2 tahun lamanya menunggu untuk masuk ke One Pride MMA.

"Saya menunggu sekitar 2 tahun baru bisa menjalani debut pertandingan di One Pride MMA. Awalnya saya sering nonton di TV dari situ saya melihat dan bertekad bahwa saya main di One Pride akan memberikan yang terbaik. Ini adalah cita-cita saya," sebutnya.***

Editor: Silas Ramandey


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x