PORTAL PAPUA - Karir Ronny Wabia dimulai di Persipura Junior dan disiapkan oleh Hengky Heipon, HB Samsi dan Hengky Rumere yang menemukannya di PPLP. Sekumpulan pemain hebat yang dikenal dalam “Heroik Class of 1986” ini berisi para pemain seangkatan yang luar biasa dan bersinar di kemudian harinya.
Keempat nama itu yang kemudian menjadi tulang punggung timnas Indonesia. Para pemain Papua tersebut pun menyebar Ritham ke PSM, Ronny Wabia dan Chris Yarangga tetap bersama Persipura, Aples Tecuari ke Italia bersama timnas Primavera dan kemudian bergabung Pelita Jaya
Persipura yang di tulang punggungi Ronny Wabia dan Chris Yarangga pun bersinar hingga melaju sampai Semifinal Liga Indonesia kedua 1995/1996. Pencapaian itu merupakan prestasi tertinggi Persipura kala itu yang baru saja promosi dan juga mencatatkan rekor tidak terkalahkan di kandang sendiri dengan 11 kali kemenangan dan 4 hasil imbang dari 15 laga kandang.
Di musim itu Persipura melakukannya tanpa pemain asing hanya gagal melangkah ke final karena kalah dari PSM Makasar 4-3. Gagal ke final, Ronny Wabia pun masih bisa tersenyum karena penampilan impresifnya sepanjang kompetisi membuatnya dinobatkan jadi pemain terbaik Liga Indonesia kedua.
Menangapi situasi mantan timnya saat ini Persipura Jayapura, dirinya berharap pemain - pemain yang sudah ada ini, pihak manajemen Persipura tetap pertahankan mereka.
" Pemain - pemain yang yang sudah ada ini, yang mereka berjuang dengan maksimal tolong di pertahankan. Mereka pantas di haragai dengan prestasi yang mereka sudah perbuat ", ungkap Ronny Wabia, baru - baru ini pada Wabiner yang disiarkan oleh Chaenal TribunPapua.
Ronny Wabia juga menyampaikan bahwa pemain - pemain Papua ini tidak jauh beda kualitas mereka dengan pemain asing yang berlaga di kompetisi Liga1 Indonesia.