Faktor ketidakpahaman keluarga dan paramedis yang menangani Aprilia saat dilahirkan dengan jenis kelainan, membuat pihak keluarga dan para medis saat itu menyatakan Aprilia sebagai perempuan lantaran alat kelamin yang dimilikinya memang sedikit berbeda.
Jenderal Andika juga menyebut kelainan yang dialami Aprilia pun baru diketahui baru-baru ini. Tepatnya pada 3 Februari lalu saat pihaknya sengaja memanggil Aprilia untuk menjalani pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Subroto.
"Sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, jadi bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yg biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," jelas Andika.
"Menurut data, di setiap bayi laki yang lahir ada, satu yang alami kelainan. Atau empat orang setiap seribu kelahiran bayi laki-laki," tambah dia.
Baca Juga: Meski Jadi Destinasi Wisata, Situs Benteng Yenbekaki di Pulau Raja Ampat Disakralkan
Meski telah diketahui identitas sebenarnya adalah laki-laki, Aprilia pun menerima hasil pemeriksaan medis tersebut dengan sigap bahkan dirinya menyetujui untuk melakukan operasi perbaikan atau correction surgery di RSPAD Gatot Subroto.
"Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambil dengan excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," tutur Andika.* ELvis Romario