Nuzulul Qur’an Momentum Perkuat Kebersamaan dalam Keragaman

- 20 April 2022, 21:25 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya secara virtual pada Peringatan Nuzulul Qur'an tingkat kenegaraan, Selasa, 19 April 2022. Foto: BPMI Setpres.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya secara virtual pada Peringatan Nuzulul Qur'an tingkat kenegaraan, Selasa, 19 April 2022. Foto: BPMI Setpres. /presidenri.go.id/

PORTAL PAPUA - Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam di seluruh Tanah Air untuk menjadikan peringatan Nuzulul Qur’an sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Ajakan tersebut disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya secara virtual pada acara Peringatan Nuzulul Qur’an Qur’an Tingkat Kenegaraan 1443 H, yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, pada Selasa, 19 April 2022.

“Saya mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzulul Qur’an ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri dan bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Dua Bulan Menganggur, Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro Terima Bantuan Sembako dari Polda DIY

Presiden Jokowi mengatakan bahwa peringatan Nuzulul Qur’an merupakan salah satu keistimewaan bulan Ramadan sehingga umat Islam dapat mengingat diturunkannya Al-Qur’an kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia.

“Al-Qur’an merupakan mukjizat dari Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Sebagai peringatan, sebagai rahmat, sebagai penjelas, sebagai berita gembira, dan bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit,” ungkapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan THR dan Gaji 13 serta Tambahan Kinerja 50 Persen Siap Diterima ASN, TNI dan Polri

Sebagai bangsa yang berketuhanan, Presiden mengatakan bahwa kita semua dituntut untuk percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, konsekuensi dari beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah harus menerima dengan lapang dada bahwa keberagaman ini merupakan kehendak Allah Swt.

“Al-Qur’an menegaskan bahwa keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk Tuhan pada hakikatnya merupakan sunnatullah, sebuah ketetapan Allah Swt., sebuah skenario Allah Swt.,” ucap Presiden.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x