NFPB Manfaatkan Isu HAM untuk Pisahkan Diri dari NKRI

- 20 Februari 2021, 11:45 WIB
AM Hendropriyono mengenang sosok seniornya,  Letjen Sayidiman Suryohadiprojo.*
AM Hendropriyono mengenang sosok seniornya, Letjen Sayidiman Suryohadiprojo.* /Instagram/@am.hendropriyono

PORTAL PAPUA - Saat ini tengah muncul sebuah gerakan politik yakni Negara Federasi Papua Barat (NFPB). NFPB ini banyak memanfaatkan isu pelanggaran HAM oleh para aparat TNI-Polri.

"Meski adanya kekejaman terhadap tenaga medis, guru, dan puluhan pekerja Trans Papua yang dilakukan oleh OPM/KKB tidak dipedulikan mereka sebagai sebuah permasalahan berat," tutur Guru Besar Ilmu Intelijen Negara Jenderal (Purn.) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.

Baca Juga: Sekwan Kota Sorong Diperiksa Kejari Sorong sebagai Saksi Dugaan Korupsi ATK Senilai Rp8 Milyar

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu menyebut ada sebanyak dua model perjuangan untuk berpisah dari NKRI, yaitu dengan adanya aksi kekerasan oleh KKB yang mendapat perlindungan dari politik luar negeri negara tertentu. Selain itu, ada pula gerakan politik Negara Federasi Papua Barat.

"Pada 2021 ini, kedua kelompok tersebut diperkirakan akan bersinergi untuk berpisah dari NKRI. Sebab, apa yang mereka lakukan selama ini ternyata tak dianggap sebagai tindakan terorisme, tapi cuma sebatas aksi kriminal biasa," katanya.

Baca Juga: Titingkat Status ke Penyidikan, Kejari Sorong Kembali Perksa 3 Saksi Dugaan Korupsi ATK 2017

Dikatakannya, kelompok tersebut memanfaatkan jejaring politik di luar negeri dan menyebarkan segala opini mereka di kampus-kampus luar negeri.

Ada salah satu tindakan yang dilakukan antara lain memanipulasi masyarakat untuk melakukan kampanye seolah telah terbentuk kekuatan cukup besar, sehingga ada oknum-oknum misionaris tertentu yang punya jalur ke gereja di luar negeri memberikan upaya untuk membantu gerakan separatisme di Papua dan Papua Barat.

"Jadi, masyarakat diundang seolah akan melakukan kegiatan keagamaan tapi kemudian dibagikan seragam lalu difoto-foto, dibuat video," kata Hendropriyono 6 Januari 2021 lalu.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x