Berdasarkan Temuan dan Data, KRI Nanggala 402 Karam Lantaran Faktor Alam

26 April 2021, 08:49 WIB
Viral pemuda yang lecehkan keluarga awak kapal KRI Nanggala 402.* /Kolase foto Twitter @ndagels

PORTAL PAPUA-Berdasarkan temuan dan data, diyakini bahwa karamnya kapal selam Nanggala 402 bukan karena human error atau pelanggaran prosedur, namun karena faktor alam. 

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai, Bali pada Minggu, 25 April 2021. 

“Dari awal saya sampaikan bahwa kapal ini bukan karena human error. Karena saat proses menyelam, semua dilakukan sesuai prosedur yang benar, (sesuai SOP),” kata Laksamana Yudo.

Sebelum menyelam, kata Laksamana Yudo, kapal sudah melakukan prosedur yang benar mulai dari laporan, pemberian isyarat, lampu yang menyala ketika memasuki air dan lain lain.

Ini“Jadi saat menyelam juga diketahui bahwa lampu itu masih menyala semua, artinya tidak blackout menyelam langsung hilang,” jelasnya.

Baca Juga: Kepala BIN Papua Meninggal di Beoga

Saat ini, pihak TNI sedang melakukan proses evakuasi pengangkatan kapal guna kepentingan investigasi.

“Untuk investigasi lebih jauh, agar dapat diketahui apa yang menyebabkan KRI Nanggala karam ketika masuk ke air,” tambahnya. 

Seperti yang telah diberitakan bahwa Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021, akhirnya berhasil dideteksi keberadaanya di kedalaman 838 meter di perairan Bali.

Kapal yang berusia 40 tahun itu membawa 53 prajurit Hiu Kencana yang juga dipastikan gugur dalam tugas. 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah menyatakan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 gugur.

Pernyataan ini setelah ada bukti-bukti otentik yang menyimpulkan karamnya kapal selam Naggala 402 tersebut.

“Berdasarkan bukti-bukti otentik yang didapat bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya didalamnya,” ujarnya 

Selain itu, Marsekal Hadi juga menyampaikan rasa duka mendalam kepada 53 keluarga prajurit yang ditinggalkan.

“Saya sampaikan rasa duka cita kepada keluarga korban, semoga keluarga tetap kuat, ikhlas dan percaya bahwa ini lah jalannya,” tuturnya.

Berdasarkan temuan dan data, diyakini bahwa karamnya kapal selam Nanggala 402 bukan karena human error atau pelanggaran prosedur, namun karena faktor alam. 

Baca Juga: Brigjen TNI Putu Dani Tewas Ditembak di Bagian Kepala oleh KKB di Beoga Papua

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai, Bali pada Minggu, 25 April 2021. 

“Dari awal saya sampaikan bahwa kapal ini bukan karena human error. Karena saat proses menyelam, semua dilakukan sesuai prosedur yang benar, (sesuai SOP),” kata Laksamana Yudo.

Sebelum menyelam, kata Laksamana Yudo, kapal sudah melakukan prosedur yang benar mulai dari laporan, pemberian isyarat, lampu yang menyala ketika memasuki air dan lain lain.

Ini“Jadi saat menyelam juga diketahui bahwa lampu itu masih menyala semua, artinya tidak blackout menyelam langsung hilang,” jelasnya.

Saat ini, pihak TNI sedang melakukan proses evakuasi pengangkatan kapal guna kepentingan investigasi.

“Untuk investigasi lebih jauh, agar dapat diketahui apa yang menyebabkan KRI Nanggala karam ketika masuk ke air,” tambahnya. 

Seperti yang telah diberitakan bahwa Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021, akhirnya berhasil dideteksi keberadaanya di kedalaman 838 meter di perairan Bali.

Baca Juga: Kabinda Papua Tewas Ditembak KKB di Beoga

Kapal yang berusia 40 tahun itu membawa 53 prajurit Hiu Kencana yang juga dipastikan gugur dalam tugas. 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah menyatakan bahwa seluruh awak KRI Nanggala-402 gugur.

Pernyataan ini setelah ada bukti-bukti otentik yang menyimpulkan karamnya kapal selam Naggala 402 tersebut.

“Berdasarkan bukti-bukti otentik yang didapat bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya didalamnya,” ujarnya 

Selain itu, Marsekal Hadi juga menyampaikan rasa duka mendalam kepada 53 keluarga prajurit yang ditinggalkan.

“Saya sampaikan rasa duka cita kepada keluarga korban, semoga keluarga tetap kuat, ikhlas dan percaya bahwa ini lah jalannya,” tuturnya.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler