PORTAL PAPUA-Kabar mengejutkan datang dari Komisaris Polisi (Kompol) Yuni Purwanti Kusuma Dewi. Kabar kali ini bukan terkait sejumlah prestasi karirnya, melainkan Polwan cantik pemberantas narkoba itu justru terlibat penyalahgunaan sabu.
Dikabarkan, Kompol Dewi bersama 11 anggota Polsek Astanaanyar ditangkap anggota Propam Polda Jabar dan Mabes Polri pada Selasa 16 Februari 2021. Hingga kini, ke-12 anggota Polri itu tengah diperiksa intensif oleh personel Bid Propram Polda Jabar.
Baca Juga: Suami di Pasar, KKB di Intan Jaya Nekad Bacok Seorang Ibu Penjaga Warung
Kabarnya, tes urin yang dilakukan menyatakan, ke 12 anggota Polri itu dinyatakan positif mengonsumsi amphetamine atau sabu. Dari bukti tersebut, mereka terancam penurunan pangkat dan dipecat dari keanggotaannya sebagai anggota Korps Bhayangkara.
Tentunya, kabar yang beredar pada Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang akrab disapa Dewi, mengejutkan banyak pihak. Dikarenakan, selama ini Kompol Dewi dikenal sebagai sosok polwan berprestasi, pemberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga: Simak 5 Cara Going Offline dari Medsos Untuk Kaum Milenial Agar Produktifitas Pribadi Meningkat
Siapa itu Kompol Dewi ?
Dikabarkan, Kompol Dewi ialah polwan kelahiran Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia mengawali kariernya di kepolisian sebagai anggota di Subdit 2 Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat yang berkantor di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Dikisahkan, beberapa tahun setelah tugas di Ditres Narkoba Polda Jabar, Kompol Dewi yang menguasai ilmu beladiri judo ini. Ilmu bela diri ini kemudian dipercaya Mabes Polri agar ia dapat memimpin jajaran Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Bogor Kota.
Kiprah Ibu dari dua orang anal itu di Kota Hujan itu kini cukup membanggakan. Beberapa kali Kompol Dewi dan anggota Satres Narkoba Polres Bogor Kota membongkar kasus narkoba dengan barang bukti cukup besar.
Baca Juga: Hamil 7 Bulan, Seorang Suami Tega Membunuh Istrinya Dengan Cara Mendorong ke Jurang
Setelah selesai bertugas di Polres Bogor Kota, Kompol Dewi ditarik kembali ke Ditres Narkoba Polda Jabar. Tak lama kemudian, dia ditugaskan memimpin Polsek Bojoloa Kidul, jajaran Polrestabes Bandung.
Kompol Dewi, juga dikabarkan berhasil menyatukan beberapa ormas di Kecamatan Bojongloa Kidul untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Bahkan dikabarkan pula bahwa Kompol Dewi menunjukkan kepeduliannya kepada KH Koko Khoiruman (87), pendiri dan pengasuh Yayasan Pendidikan Islam (Pesantren) Al-Huda dengan memberikan bantuan sebuah kursi roda kepada KH Koko di Jalan Kebonlega II, RT 05/01, Kelurahan Kebonlega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, 2018 lalu.
Sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul diemban Kompol Dewi selama kurang lebih 1,5 tahun. Ia dipercaya memimpin Polsek Sukasari. Kompol Dewi berhasil menjaga kekompakan para pemangku wilayah, seperti camat dan Koramil.
Baca Juga: Miliki Karir Luar Biasa, Perwira Polisi Wanita Ini Ternyata Terlibat Penyalahgunaan Narkoba
Saat pandemi mulai menerpa, Polsek Sukasari yang dipimpin Kompol Dewi menggandeng Koramil Sukasari dan Kecamatan Sukasari mendirikan dapur umum untuk membantu mereka yang terdampak pandemi.
Jabatan sebagai Kapolsek Sukasari kemudian berganti. Kompol Dewi kembali ditarik ke jajaran Ditres Narkoba Polda Jabar. Di sini dia bertugas di Subdit 1. Namun tak lama kemudian rotasi jabatan pun bergulir.
Sebelum ditahan atas dugaan penyeludupan Narjoba, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dipercaya memimpin kepolisian sektor. Kali ini dia ditugaskan sebagai Kapolsek Astanaanyar menggantikan Kompol Wendy Boyoh.
Baca Juga: Akibat Konflik TNI dan KKB, Ribuan Warga Intan Jaya Mengungsi Ke Gereja Katolik
Tak disangka, karir hebat yang dimiliki seorang Perwira Polisi Wanita, Komisaris Polisi (Kompol) Yuni Purwanti Kusuma Demi yang akrab disapa Kompol Dewi harus tiba-tiba redup. Perwira Polwan cantik ini, diamankan karena terlibat penyalahgunaan narkoba bersama belasan oknum anggota polisi lainnya dengan ancaman penurunan pangkat atau dipecat sebagai anggota korps Bayangkara.
Rafael Fautngiljanan