Begini Sensasi yang Dialami Menparekraf Sandiaga Uno Pasca Donor Plasma

28 Januari 2021, 11:17 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno. /kemenparekraf.go.id

 

PORTAL PAPUA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merupakan seorang penyintas Covid-19. Oleh karena itu, ia menyempatkan diri untuk mendonorkan plasma konvalesen. Harapannya dengan donor tersebut bisa membantu mempercepat pemulihan pasien positif Covid-19.

Untuk itu, pada Rabu 27 Januari 2021 kemarin, Menparekraf mendonorkan plasma konvalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta Pusat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menparekraf sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Donorkan Plasma Konvalesen, Sandiaga Uno: Tiap 10 Menit Ada Sensasi Dingin”.

"Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mendonorkan plasma konvalesen. Proses yang dilakukan berbeda dengan donor darah biasa, donor darah biasa memakan waktu yang lebih singkat,” kata Sandiaga Uno.

Ia menuturkan bahwa donor plasma konvalesen memerlukan waktu lebih lama, karena terdapat proses sentrifugasi. Saat pengambilan plasma dilakukan sebanyak tiga kali.

“Ya tiap 10 menit dan setiap 10 menit itu ada rasa sensasi dingin karena darahnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh," ujar Sandiaga Uno.

Baca Juga: Mau Dapat BLT 2021 Total Rp3 Juta Hingga Rp6 Juta? Beginilah Cara Daftarnya

Plasma konvalesen disebut sebagai terapi pendamping pasien Covid-19 yang dinilai bermanfaat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Plasma konvalesen berasal dari plasma sel darah penderita Covid-19 yang sudah sembuh atau disebut penyintas, dan akan membentuk antibodi di dalam tubuhnya. Antibodi tersebut yang berperan sebagai imunisasi pasif bagi pasien terinfeksi Covid-19.

Sebelum melakukan donor plasma, Menparekraf Sandiaga Uno lebih dulu lari pagi dari kediamannya menuju kantor PMI yang berada di Kawasan Kramat, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 28 Januari 2021, Peluang Al Rujuk dengan Andin Terancam Gagal

Untuk dapat menjadi pendonor, harus memenuhi kadar titer antibodi yang cukup tinggi berdasarkan hasil uji netralisasi.

Selain itu pendonor juga harus memenuhi berbagai syarat lain, yakni seperti pernah terkonfirmasi positif Covid-19, mendapatkan surat keterangan sehat dari rumah sakit, bebas dari infeksi virus corona atau telah sembuh sekurang-kurangnya 14 hari.

Menurut data dari PMI per 14 Januari 2021, dari 703.464 orang yang sudah sembuh dari Covid-19, baru satu persen yang menjadi pendonor plasma konvalesen.

Baca Juga: Ramalan SHIO Kamis 28 Januari 2021, Shio Macan Hadapi Kendala Finansial, Shio Kelinci Beruntung

Padahal, dengan menjadi pendonor plasma konvalesen setidaknya akan membantu mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.

Selain itu, untuk menggeliatkan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, perlu adanya pemulihan dari sisi kesehatan.

“Untuk itu kami harapkan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat tentunya agar dapat menyumbangkan atau mendonorkan plasma konvalesen kepada pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Sandiaga.

Baca Juga: Update HARGA EMAS Kamis 28 Januari 2021: Emas Antam, Antam Batik, Antam Retro, dan UBS

Ia juga mengatakan, ini sebagai perjuangan kita semua untuk mengatasi pandemi ini, namun dengan protokol 3M harus terus digalakkan.

Sampai saat ini sudah ada 29 unit transfusi darah (UTD) PMI yang bisa melakukan kegiatan pengambilan plasma dari penyintas Covid-19.

Selain itu, PMI juga telah mendistribusikan sebanyak 8.500 kantong plasma konvalesen ke sejumlah daerah di Indonesia. Ribuan kantong plasma tersebut diperoleh dari 4.250 pendonor.

Baca Juga: Jadwal Acara TV TRANS TV Kamis 28 Januari 2021, Ada Film The Penthouse, Horns, dan Jungle

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua PMI DKI Jakarta Rustam Effendi dan Direktur Infrastruktur Darurat BNPB Budi Erwanto.*** (Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)

Rewriter: Sonny Lamoren

 

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler