Pasca Ricuh Tokoh Masyarakat di Genyem Harap Kamtibmas di Karya Bumi-Besum Kondusif

- 4 Januari 2024, 18:16 WIB
Tokoh Masyarakat Genyem, Distrik Nimboran, Marsuki Ambo. Insert: Bantuan dari Pemda Kabupaten Jayapura untuk warga pengungsi
Tokoh Masyarakat Genyem, Distrik Nimboran, Marsuki Ambo. Insert: Bantuan dari Pemda Kabupaten Jayapura untuk warga pengungsi /


PORTAL PAPUA- Pasca kericuhan di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura yang terjadi pada hari Senin, 1 Januari 2024 kemarin, diharapkan situasi kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) kembali kondusif.

Hal itu disampaikan Tokoh Masyarakat di Genyem, Distrik Nimboran, Marsuki Ambo saat dikonfirmasi wartawan media online ini via telepon seluler, Selasa, 2 Januari 2024 siang.
"Terkait dengan kejadian ini, atas nama pribadi, keluarga dan seluruh masyarakat Nusantara yang ada di Genyem, Distrik Nimboran, saya menyampaikan turut berdukacita dan berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang meninggal dunia," kata Mantan Kepala Distrik Nimboran ini.
Pada konflik atau kericuhan, terdapat satu orang meninggal dunia ini, Marsuki Ambo menyampaikan, bahwa masyarakat trans atau pendatang yang ada di Kampung Karya Bumi dan sekitarnya sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi.

"Akibat kericuhan ini, warga di Kampung Karya Bumi harus mengungsi ke rumah-rumah keluarga atau kerabat mereka yang ada di Nimbokrang I," kata Marsuki Ambo yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Distrik Sentani ini.
"Kejadian ini kita tidak inginkan, apalagi suasana masih dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Jadi selaku tokoh masyarakat, kami sangat menyesalkan peristiwa ini terjadi. Karena peristiwa ini terjadi dengan spontanitas dan bukan dalam artian perencanaan," jelasnya menambahkan.

Untuk itu, Marsuki Ambo berharap permasalahan ini cepat selesai dan aktivitas masyarakat dapat kembali seperti sediakala.
Wakil Ketua I MUI Distrik Nimboran ini menyampaikan peristiwa atau sumber dari permasalahan ini dipicu karena adanya mengonsumsi minuman beralkohol, sehingga pihaknya harap kedepan peredaran dari minuman beralkohol atau minuman keras (Miras) ini dapat dilarang atau dikendalikan maupun diterapkan dengan baik sesuai dalam peraturan daerah (Perda) tentang pengendalian peredaran minuman beralkohol di daerah ini.
“Dengan demikian, kami berharap setelah persoalan ini selesai. Maka peran dari pemerintah dan tokoh masyarakat agar dapat melarang minuman beralkohol beredar di wilayah Namblong dan Genyem, karena dapat menyebabkan kerugian bagi banyak orang,” kata Ketua Takmir Masjid Nurul Hidayah Distrik Nimboran ini.

Dirinya juga menambahkan kejadian yang terjadi di Kampung Karya Bumi-Besum, Distrik Namblong, itu adalah musibah luar biasa sekali yang baru pertama kali terjadi. Sehingga harus menjadi catatan dan perhatian serius oleh semua pihak, untuk tetap menjaga Kamtibmas ke depan tetap kondusif dan damai.
“Kami harap masyarakat tetap harus tenang untuk menghargai sesama anak bangsa yang ada di wilayah ini. Apalagi kita baru selesai merayakan momen perayaan Natal dan juga memasuki Tahun Baru. Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai dan semua warga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya lagi," tukas Marsuki Ambo.

Sebelumnya, puluhan warga tersulut emosi dan mengamuk dengan melakukan pembakaran beberapa fasilitas, serta perkantoran di Kampung Karya Bumi-Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada hari Senin, 1 Januari 2024 kemarin.
Aksi puluhan warga ini lantaran ada salahseorang warganya yang tewas usai duel dengan oknum aparat keamanan yang tinggal dikampung tersebut.
Meski kronologis masih perlu didalami, namun akibat peristiwa ini puluhan warga melakukan aksi protes dan mengamuk di Kampung Karya Bumi, Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura.

Kronologis dari kasus ini bermula saat korban yang diduga dalam kondisi dipengaruhi minuman keras atau Miras itu melakukan pemalakan atau pemerasan terhadap warga yang melintas.
Di saat bersamaan, melintas aparat keamanan Genyem. Aksi pemalakan yang dilakukan pelaku ditegur oleh aparat tersebut.
Namun nyatanya, teguran itu tidak diterima oleh para pelaku pemalakan. Hingga anggota dikabarkan dikeroyok oleh korban dan beberapa pemuda.

Namun naas, aksi pengeroyokan tersebut malah berakibat tersabetnya salah satu pelaku, yakni terkena sabetan senjata tajam di bagian leher. Setelah dilarikan ke rumah sakit, pelaku pemalakan tersebut meninggal dunia.
"Jadi ada warga dari kampung sebelah membuat onar, ditegur oleh salah satu anggota yang tinggal di Besum, tapi tidak terima ditegur hingga terjadi keributan itu. Pelaku yang mabuk mendatangkan massa dengan maksud untuk membuat perhitungan dengan anggota, dan untuk membela diri akhirnya pelaku terkena sabetan senjata tajam," ungkap Kepala Kampung Karya Bumi, Maryani dalam rilisnya.
Warga kampung asal pelaku yang sudah tersulut emosi pun melakukan pembakaran kantor kampung dan Pos Pol setempat.

Aparat Kepolisian, baik dari Polres Jayapura bersama Brimobda Polda Papua segera diturunkan untuk meredam situasi.
Sementara warga Kampung Karya Bumi-Besum saat ini diungsikan ke Polsek Nimbokrang dan beberapa lokasi di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.
Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo juga telah berada di Kampung Karya Bumi-Besum sejak Senin, 1 Januari 2024 kemarin untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, menyampaikan rasa bela sungkawa dan juga keprihatinannya terhadap situasi duka yang melanda keluarga korban. Namun, Bupati Triwarno dengan tegas mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini.

"Saya sampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Saya juga mengajak masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah diprovokasi pasca kejadian ini," ajak mantan Pjs Bupati Asmat ini.
Sementara itu, bantuan dari pemerintah daerah dalam hal ini BPBD Kabupaten Jayapura sudah diserahkan kepada Kepala Distrik Nimbokrang dan diteruskan kepada Ketua Posko Kepala Kampung Benyom Jaya I untuk didistribusikan kepada pengungsi.
Untuk diketahui, jumlah pengungsi saat ini mencapai 501 jiwa dan diprediksi oleh Ketua Posko bakal bertambah. (Fan)

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x