Network
PORTAL PAPUA- Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu diadakan lagi di Papua, guna mencegah sekaligus menekan angka stunting. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Malkiades Laka Lena mengajak Masyarakat Papua untuk saling bahu-membahu menanggulangi stunting yang terjadi di Papua.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Arianto Gamar, SH selaku Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan Yuan Rick Lande, SE selaku Technical Assistant Satgas Jayawijaya yang dilaksanakan di Hotel Grand Sartika.
Melki Laka Lena mengatakan bahwa angka stunting di Papua masih sangat tinggi. Beliau menghimbau bagi keluarga yang memiliki ibu hamil diperhatikan untuk pemenuhan gizinya.
“apabila didalam rumah ada yang hamil, entah itu istri, anak, menantu sebaiknya diprioritaskan utk pemenuhan gizinya. Karena anak yang ada didalam kandungannya masa depan bagi kita semua, masa depan keluarga, masa depan bangsa dan negara ini,”
Melki Laka Lena juga mengungkapkan bahwa stunting tidak berhubungan dengan genetik. “Stunting merupakan gangguan yang terjadi karena malnutrisi dan faktor lingkungan. Pendek juga bukan berarti stunting. Pola asuh dan pola gizi menjadi salah satu terjadinya stunting atau tidak,” tutur beliau.
Beliau bersama Komisi IX DPR RI sangat mendukung penuh dalam penurunan angka stunting lewat berbagai program.
Arianto Gamar, SH mengingatkan kepada Masyarakat bahwa stunting bukanlah hal yang sepele karena dapat mengancam kualitas generasi Indonesia. Angka stunting di Papua naik, dari 29,5 menjadi 34,6 persen pada tahun 2022. hal ini perlu menjadi perhatian dan adanya sinergi serta kerja keras oleh semua pihak dalam upaya menurunkan angka stunting di Papua.
“1.000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Sekitar 80 persen perkembangan otak dan organ tubuh terjadi di masa emas anak.”
Kehilangan kesempatan untuk tumbuh optimal di masa ini bisa menyebab stunting yang berdampak berkepanjangan.
