Operasi TNI/Polri di Nduga Harus Tepat Sasaran

- 17 April 2023, 17:24 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas (kanan) saat bersama Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa (kiri) di Mimika, Papua Tengah beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas (kanan) saat bersama Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa (kiri) di Mimika, Papua Tengah beberapa waktu lalu. /

PORTAL PAPUA - Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas berharap pihak TNI/Polri yang melalukan operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, tetap mengedepankan profesionalitas. Target dan sasaran yang dituju harus jelas tanpa mengorbankan masyarakt sipil.

 

Informasi yang diterimanya saat ini ada sejumlah masyarakat yang menjadi korban akibat operasi yang dilakukan. Akibat ada korban dari masyarakat menurutnya akan menimbulkan persoalan lain seperti balas dendam kepada pihak keamanan.

 

"Saya yakin kalau masih ada masyarakat yang menjadi korban maka persoalan akan semakin panjang dan tidak tuntas. Sebaiknya sasaran operasi harus jelas sesuai dengan target," ujarnya di Jakarta, Senin, (17/4/2023). 

 

Sejauh ini operasi yang dilakukan pihak TNI/Polri dinilainya tidak berhasil dan mampu menuntaskan masalah. Malah yang terjadi ada perlawan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang semakin gencar dilakukan.

Disarankannya semua elemen, lembaga, maupun institusi negara harus meninggalkan egonya, kemudian duduk bersama mencari solusi guna mencapai sepakat demi kedamaian di Papua.

 

“Penanganan konflik di Papua bukan hanya ditangani di tingkat akar rumput, tapi sesuai klaster masyarakat, generasi muda, tokoh masyarakat, tokoh agama, elit politik, pemerintah tingkat kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat,” katanya. 

 

Seperti diketahui Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang personel TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Baku tembak terjadi antara aparat TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya itu menyebabkan satu prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pratu Miftahul Arifin, gugur.

 

“Untuk aparat TNI yang jadi korban penyerangan KKB, saya turut berduka cita yang mendalam,” ucapnya. 

 

Sementara operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) terus dilanjutkan meskipun seorang prajurit TNI gugur diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB).***

Editor: Erenzh Pulalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x