Kita akan mati terhadap Dosa

- 25 Mei 2022, 04:15 WIB
/

PORTAL PAPUA -"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." – 1 Petrus 2: 24.

 

Satu hal penting bagi kita agar kita dapat menerima dan membagikan kasih Allah yang mengampuni itu adalah mengetahui dan memercayai kasih yang Dia miliki untuk kita. Setan sedang bekerja dengan setiap tipuan yang dapat dia perintahkan, agar kita tidak dapat melihat kasih itu. Dia akan memimpin kita untuk berpikir bahwa kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran kita telah begitu menyusahkan sehingga Tuhan tidak akan menghargai doa-doa kita dan tidak akan memberkati dan menyelamatkan kita. Dalam diri kita tidak ada yang dapat kita lihat kecuali kelemahan, tidak ada yang merekomendasikan kita kepada Allah, dan setan mengatakan kepada kita bahwa itu tidak berguna; kita, tidak dapat memperbaiki cacat tabiat kita. Apabila kita coba datang kepada Allah, musuh itu akan berbisik, "Tidak ada gunanya engkau berdoa; bukankah engkau melakukan hal yang jahat itu? Bukankah engkau telah berdosa terhadap Allah dan melanggar hati nuranimu sendiri?" Tetapi kita boleh mengatakan kepada musuh itu bahwa "darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa." Apabila kita rasakan bahwa kita telah berdosa dan tidak bisa berdoa, itulah waktunya untuk berdoa. Mungkin kita merasa malu dan sangat hina, tetapi kita harus berdoa dan percaya. Pengampunan pendamaian dengan Allah, datang kepada kita, bukan sebagai suatu upah untuk pekerjaan, itu tidak diberikan karena kebaikan orang-orang berdosa, tetapi itu adalah suatu pemberian kepada kita, memperolehnya dalam kebenaran Kristus yang tak bernoda sebagai dasar untuk memberikan.

 

Jangan kita mencoba memperkecil kesalahan kita dengan memaafkan dosa. Kita harus menerima penilaian Allah terhadap dosa, dan itu sungguh berat. Hanya Golgota saja yang dapat mengatakan kehebatan dosa yang mengerikan itu. Jika kita harus menanggung kesalahan kita sendiri, itu akan menghancurkan kita. Tetapi Dia yang tidak berdosa telah mengambil tempat kita; walaupun tidak layak, Dia telah menanggung kejahatan kita--Khotbah di Atas Bukit, hlm. 130, 131.***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x