Penantian 83 Tahun, Akhirnya ada Anak Keerom Jadi Imam Katolik

- 2 Februari 2022, 23:37 WIB
Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM memimpin langsung kegiatan pentahbisan. Ketiga pemuda pilihan yang ditahbiskan menjadi imam tersebut adalah P. Soterus Panggeum, OSA. P. Paulus Ohoiledwarin, OSA. P. Patrisius Sutrisno, OSA.
Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM memimpin langsung kegiatan pentahbisan. Ketiga pemuda pilihan yang ditahbiskan menjadi imam tersebut adalah P. Soterus Panggeum, OSA. P. Paulus Ohoiledwarin, OSA. P. Patrisius Sutrisno, OSA. /

Ia juga mengemukakan bahwa ketiga pemuda yang ditahbiskan menjadi imam baru adalah anak-anak Papua sejati. Meski ada yang berdarah Kei dan Timor, namun keluarga besar mereka telah ada turun temurun di Papua, bahkan ketiganya juga lahir dan besar di Papua.

‘’Ketiga mereka adalah Papua sejati yang tidak perlu diragukan, kami juga menyampaikan terimakasih kepada orang tua mereka yang telah membesarkan mereka dan merelakan mereka, menyerahkan mereka kepada gereja. Pemberian ini pasti tidak sia-sia, orang tua pasti akan dapat perlindungan Tuhan,’’tambahnya.

Usai kegiatan pentahbisan, dilanjutkan dengan resepsi dan perjamuan. Yang dilanjutkan dengaan ramah tamah. Pada kesempatan ini, Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, menyempatkan untuk menyerahkan bingkisan bagi ketiga imam yang baru saja ditahbiskan.

 

Pada kesempatan ini, Bupati Keeerom, Piter Gusbager, dalam sambutannya mengemukakan bahwa sejarah hadirnya pemerintahan tahun 1909 jaman Belanda dan diikuti hadirnya Gereja Katholik beberapa waktu kemudian di Keerom adalah bukti sejarah bahwa pemerintah dan gereja berada dalam satu semangat pelayanan.

‘’Sejarah pelayanan gereja dan pemerintahan di daerah ini tidak bisa dipisahkan, merupakan satu tarikan nafas dan hembusan nafas,’’ujarnya.

Ia menambahkan, momentum pentahbisan adalah momentuk untuk bersatu dan berpikir positif untuk membangun persahabatan sejati sesuai motto Pemkab Keerom, Tamne Yisan Kefase. Bupati juga mengingatkan saat ini memang pandemi Covid belum berakhir, namun ada pandemi lain yang jauh lebih berbahaya, yaitu pandemi yang dibawa oleh iblis.

‘’Pandemi yang dibawa iblis ini, adalah virus kejahatan, memecah persatuan, hoax, dan lain-lain. Maka dengan momentum pentahbisan ini, mari kita kuatkan lagi bahwa Keerom ada dalam terang Injil yang akan menghapus kuasa kegelapan dan menuju Keerom baru yang lebih baik melalui perubahan. Perubahan mindset, perubahan prilaku dan perubahan sikap,’’pesannya.

Sementara itu P. Soterus Penggeum, yang diberi kesempatan menyampaikan sambutan mengemukakan bahwa ia ditahbiskan adalah untuk persatuan Keerom. ‘’Saya bukan lagi orang Akarinda, orang Web, tapi pentahbisan ini adalah untuk menyatukan kita dalam pelayanan,’’pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x