Tokoh Papua Serukan Konflik Polri TNI dengan KKB Dihentikan

- 19 Mei 2021, 17:37 WIB
Kelompok Krimimal Bersenjata (KKB) di Ilaga Puncak/ Istimewa/ Levine Jr.
Kelompok Krimimal Bersenjata (KKB) di Ilaga Puncak/ Istimewa/ Levine Jr. /

PORTAL PAPUA- Menyikapi keamanan di Papua khususnya konflik antara aparat keamanan Polri TNI berhadapan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Teroris Papua, Tokoh Papua Barat, YonadapTrogea, SE menyerukan agar secepatnya dihentikan.

Baca Juga: ATALANTA VS JUVENTUS : Perebutan Tahta Juara Coppa Italia

"Saling kejar atau saling serang antara aparat Indonesia Polri TNI dengan KKB atau sekarang disebut teroris Papua harus segera dihentikan atau diakhiri. Kenapa, karena korban dari konflik ini adalah masyarakat sipil yang tinggal di daerah konflik itu," ungkap Yonadap di Sorong, Papua Barat, Rabu (19/5/2021).

Anggota DPR Papua Barat jalur Otsus periode 2014-2019 ini menegaskan, jika konflik ini tidak dihentikan atau berlanjut terus maka yang menjadi korban adalah masyarakat sipil (biasa) yang tidak tahu apa-apa tentang peristiwa tersebut.

Baca Juga: TNI Fokus Temukan Dua Pucuk Senjata Yang Dirampas OTK di Yahukimo

"Kalau ini (konflik) terus berlanjut, masyarakat sipil akan terganggu, hidup tidak tenang. Aktifitas sudah pasti terganggu, dan bisa saja diantara mereka ada yang jadi korban tewas karena kontak senjata antara kedua kubu tersebut," ujarnya.

Ia menyarankan aparat keamanan dalam hal ini Polri TNI melakukan pendekatan persuasif. "Harus dilakukan dengan komunikasi yang persuasif. Karena tujuan kita adalah bagaimana menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua. Kalau masyarakat sejahtera tentu Papua ini aman-aman saja," imbuhnya.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Dua Prajurit TNI Diduga Sama Dengan Pembunuh Staff KPU Yahukimo

Menurut dia, kalau konflik terus terjadi masyarakat tidak nyaman akhirnya perasaan cinta akan NKRI pudar. "Kalau konflik terus bagaimana mau bicara orang asli Papua mendapat tempat di NKRI. Dia akan lebih mencintai NKRI kalau dia sejahtera. Kalau saya tidak nyaman bagaimana saya mencintai NKRI. Ini harus dipahami oleh pemerintah Indonesia," tuturnya

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x