Network
PORTAL PAPUA-Pasca penganiyaan dua prajurit TNI di Dekai, Kabupaten Yahukimo Papua, aparat gabungan TNI-Polri diterjunkan untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiyaan yang diduga berjumlah 20 orang.
Selain pengejaran, aparat juga berupaya untuk mendapatkan kembali senjata yang dirampas pada saat penyerangan terhadap dua anggota TNI tersebut.
Baca Juga: Empat Prajurit TNI Terluka Diserang Oleh KKB di Pegunungan Bintang
Komandan Korem 12/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan, mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengidentifikasi para pelaku penyerangan dan mengetahui identitas pelaku.
Pelaku diduga kuat adalah Senat Soll mantan anggota TNI yang mendapat disersi tahun 2019 lalu. Dugaan ini diperkuat dengan luka pada tubuh kedua korban sama dengan luka pada staff KPU Yahukimo, Henri Jovinski dan dua warga sipil yang dibunuh pada tahun 2020 lalu.
" Kalau dilihat dari luka pada kedua korban (TNI) lukanya sama dengan luka yang dialami oleh staff KPU Yahukimo Henry Jovinsky dan dua warga sipil yang dibunuh tahun 2020 lalu," katanya kepada wartawan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (19/5/21) siang.
Baca Juga: Begini Syarat dan Tahapan Seleksi yang Diwajibkan bagi Pelamar CPNS 2021
Pasca penyerangan tersebut, Danrem meminta kepada aparat gabungan TNI-Polri di Kabupaten Yahukimo untuk waspada pasalnya kelompok tersebut saat ini sudah memegang dua pucuk senjata hasil rampasan dan dikhawatirkan akan melakukan teror penembakan terhadap warga sipil dan aparat TNI-Polri.
" Tentunya kita ingatkan mereka (TNI-Polri) lebih waspada karena saat ini kelompok itu sudah memiliki dua pucuk senjata dan dikhawatirkan senjata ini digunakan untuk menumpahkan darah anggota kita maupun warga sipil di Yahukimo," imbuhnya.
