PORTAL PAPUA-Kasuari adalah burung endemik Papua, Papua Nugini dan Australia yang hanya berkumpul untuk berkembang biak. Burung ini dikenal bertubuh besar namun tidak dapat terbang.
Kasuari memiliki telur terbesar kedua di dunia setelah telur burung unta. Hal itu berdasrakan penelitian yang dilakukan Badan Arkeologi Papua, Hari Suroto.
Baca Juga: TNI-Polri Serahkan Salah Satu Jenazah Anggota KKB, Wandis Enimbo, ke Pihak Keluarga
Jika burung unta berhasil dibudidayakan di peternakan misalnya di Australia atau AS, namun burung kasuari hingga sekarang masih liar hidup di hutan.
"Kasuari betina bertelur antara 3 dan 8 butir, telur ini berwarna hijau terang. Setelah bertelur di sarang serasah daun, kasuari betina kemudian meninggalkannya, untuk dierami kasuari jantan,"kata Suroto.
Suroto melanjutkan, telur kasuari berukuran rata-rata 9 x 14 cm dan berat 650 hingga 750 gram.
Baca Juga: TNI-Polri Berhasil Tembak Mati Anggota KKB Lekagak Telenggen, Wandis Enimbo
Kasuari jantan akan mengerami sarang selama 50 - 52 hari, dan terus melindungi anaknya selama kurang lebih sembilan bulan.
"Sarang burung kasuari tersembunyi di dalam hutan, sehingga telur kasuari sangat sulit ditemukan oleh para pemburu, kalaupun ditemukan maka pemburu akan berhadapan dengan kasuari jantan yang siap menendang dengan kakinya," ungkapnya.
Tenaganya yang besar serta kuku kaki yang tajam, sehingga tendangan kaki kasuari sangat membahayakan manusia.
Selama ini telur kasuari diburu untuk dikonsumsi atau cangkangnya dilukis untuk dijadikan souvenir khas Papua.
Suvenir telur kasuari (mungkin karena bahannya susah didapat) kadang dijumpai di pasar seni Hamadi, Kota Jayapura atau beberapa artshop di Merauke.
Namun setelah membeli telur kasuari berlukis ini, wisatawan jangan harap bisa membawanya ke luar Papua.
Baca Juga: Matinya Pemilik Masker
Burung kasuari termasuk burung yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sehingga burung kasuari hidup dan telurnya tidak boleh dibawa keluar dari Papua.
Burung kasuari hanya dapat dijumpai di Papua, untuk itu perlu dijaga kelestariannya, salah satunya dengan tidak mengkonsumsi telurnya maupun membeli produk kerajinan berbahan cangkang telur kasuari.