Penantian 83 Tahun, Akhirnya ada Anak Keerom Jadi Imam Katolik

2 Februari 2022, 23:37 WIB
Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM memimpin langsung kegiatan pentahbisan. Ketiga pemuda pilihan yang ditahbiskan menjadi imam tersebut adalah P. Soterus Panggeum, OSA. P. Paulus Ohoiledwarin, OSA. P. Patrisius Sutrisno, OSA. /

PORTAL PAPUA  - Warga Keerom khususnya dan warga perwakilan Gereja Katolik dari daerah lain yang berada dibawah Keuskupan Jayapura dan Dekenat Keerom berduyun-duyun mendatangi Gereja Katholik St. Wilbrodus Arso Kota untuk menyaksikan pentahbisan 3 imam baru pada Minggu, 30 Januari 2022 lalu..

 

Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM memimpin langsung kegiatan pentahbisan. Ketiga pemuda pilihan yang ditahbiskan menjadi imam tersebut adalah P. Soterus Panggeum, OSA. P. Paulus Ohoiledwarin, OSA. P. Patrisius Sutrisno, OSA.

Prosesi pentahbisan berjalan dengan khusyu dan hikmat. Para pastor dan imam katholik lain pun hadir di acara tersebut diantaranya Pastor Dekenat Keerom, Krispinus Bidi, SVD, P. Roni Guntur, P. Hilaro, dll.

Selain itu hadir juga Forkompinda Keerom, diantaranya Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP. Selain itu ada Trisiswanda Indra SPt (Sekda Keerom), Christian Aer, SH, SIK (Kapolres Keerom), Mayor Suprapto (Danramil Arso) dan perwakilan DPRD Keerom. Selain itu hadir juga tokoh lintas agama dari GKI Klasis Keerom, MUI dan PHDI Keerom.

Rasa syukur dan haru terpancar dari warga jemaat, karena selama 83 tahun lebih, gereja Katholik masuk ke bumi tapal batas, Keerom, akhirnya ada anak Keerom yang ditahbiskan sebagai imam. P. Soterus Panggeum, OSA, memang berasal dari Akarinda, Distrik Web, Kab. Keerom.

 

Bupati Keerom Berikan Apresiasi Untuk Imam Katolik.

 

Usai prosesi pentahbisan imam, Uskup Jayapura, Leo Laba Ladjar, OFM, dalam sambutan menyampaikan bahwa pentabisan kali ini terasa istimewa karena disaat Keerom dipimpin oleh bupati yang baru yaitu Piter Gusbager, SHut, MUP, bersamaan dengan itu kini ada anak Keerom yang ditahbiskan sebagai imam baru yaitu P. Soterus Panggeum, OSA.

‘’Bukan kebetulan ada bupati baru dan ada imam baru dari Keerom, ini tanda yang baik bahwa gereja dan pemerintah kedepan akan selalu berjalan bersama, terimakasih atas perhatian bupati dan semua jajaran Pemkab Keerom,’’ujar Uskup Jayapura.

Ia juga mengemukakan bahwa ketiga pemuda yang ditahbiskan menjadi imam baru adalah anak-anak Papua sejati. Meski ada yang berdarah Kei dan Timor, namun keluarga besar mereka telah ada turun temurun di Papua, bahkan ketiganya juga lahir dan besar di Papua.

‘’Ketiga mereka adalah Papua sejati yang tidak perlu diragukan, kami juga menyampaikan terimakasih kepada orang tua mereka yang telah membesarkan mereka dan merelakan mereka, menyerahkan mereka kepada gereja. Pemberian ini pasti tidak sia-sia, orang tua pasti akan dapat perlindungan Tuhan,’’tambahnya.

Usai kegiatan pentahbisan, dilanjutkan dengan resepsi dan perjamuan. Yang dilanjutkan dengaan ramah tamah. Pada kesempatan ini, Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, menyempatkan untuk menyerahkan bingkisan bagi ketiga imam yang baru saja ditahbiskan.

 

Pada kesempatan ini, Bupati Keeerom, Piter Gusbager, dalam sambutannya mengemukakan bahwa sejarah hadirnya pemerintahan tahun 1909 jaman Belanda dan diikuti hadirnya Gereja Katholik beberapa waktu kemudian di Keerom adalah bukti sejarah bahwa pemerintah dan gereja berada dalam satu semangat pelayanan.

‘’Sejarah pelayanan gereja dan pemerintahan di daerah ini tidak bisa dipisahkan, merupakan satu tarikan nafas dan hembusan nafas,’’ujarnya.

Ia menambahkan, momentum pentahbisan adalah momentuk untuk bersatu dan berpikir positif untuk membangun persahabatan sejati sesuai motto Pemkab Keerom, Tamne Yisan Kefase. Bupati juga mengingatkan saat ini memang pandemi Covid belum berakhir, namun ada pandemi lain yang jauh lebih berbahaya, yaitu pandemi yang dibawa oleh iblis.

‘’Pandemi yang dibawa iblis ini, adalah virus kejahatan, memecah persatuan, hoax, dan lain-lain. Maka dengan momentum pentahbisan ini, mari kita kuatkan lagi bahwa Keerom ada dalam terang Injil yang akan menghapus kuasa kegelapan dan menuju Keerom baru yang lebih baik melalui perubahan. Perubahan mindset, perubahan prilaku dan perubahan sikap,’’pesannya.

Sementara itu P. Soterus Penggeum, yang diberi kesempatan menyampaikan sambutan mengemukakan bahwa ia ditahbiskan adalah untuk persatuan Keerom. ‘’Saya bukan lagi orang Akarinda, orang Web, tapi pentahbisan ini adalah untuk menyatukan kita dalam pelayanan,’’pungkasnya. ***

Editor: Eveerth Joumilena

Tags

Terkini

Terpopuler