Jadi Duta PON XX dan Berpenampilan Busana Adat Papua, Nagita Slavina Malah Tuai Kritikan Netizen

1 Juni 2021, 19:47 WIB
Nagita Slavina kenakan baju adat Papua. /Ahmad Fiqi Purba/YouTube/Rans Entertainment

PORTAL PAPUA-Setelah terpilih menjadi duta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina langsung tampil mengenakan busana adat Papua.

Namun, penampilan artis Nagita Slavina dengan busana adat Papua tersebut malah justru menuai kritik atau protes keras dari kalangan netizen.

Kritikan atau protes tersebut dicuitkan oleh akun @gyozagonza di Twitter. Di akun tersebut, diunggah artikel yang menuliskan tentang potret Nagita Slavina yang berbusana adat Papua.

Baca Juga: YG Entertainment Menciptakan “The SameE”

"Karena tidak ada lagi perempuan Papua Barat untuk mewakili budaya mereka sendiri. Apropriasi (kesadaran terhadap budaya) tuh bukan cantik ya," cuit akun @gyozagonza dalam bahasa Inggris, dikutip Senin, 1 Juni 2021.

"Dan berhenti membuat alasan untuk perempuan ini (Nagita) dia bisa saja menolak ketika mengetahui dia bukan orang Papua. Berhenti membuat alasan untuk bukan Orang Asli Papua (OAP), dia dewasa kan, dia bisa saja menolak," sambung akun @gyozagonza.

Dari cuitan tersebut tampak ada kecewaan mengapa tidak menunjuk orang asli Papua saja untuk menjadi duta PON XX di Papua. Tentu, perspektif cantik tidak melulu identik dengan kulit putih.

Baca Juga: Di Incar Manchester United, Jan Oblak Ungkap Bahagia Main di Atletico Madrid

"Bikin alasan terus untuk non-OAP, meskipun mereka memiliki lebih banyak privilege dari ko. Heran kenapa standar kecantikan masih kulit putih atau rambut lurus dll. Masa non-OAP mewakili orang pribumi di tanah pribumi? Make it make sense," tambahnya.

Hingga saat ini, cuitan tersebut sudah mendapat ribuan likes dan ratusan retweet. Selain itu, beragam komentar pun muncul dalam cuitan tersebut.

Netizen yang membalas cuitan tersebut pun banyak yang setuju akan protes akun tersebut.

Baca Juga: Hasil Penyelidikan, Dana Covid-19 Mamberamo Raya Digunakan Untuk Pilkada

Meski untuk kepentingan engagement publik, Nagita Slavina dinilai tak bisa merepresentasikan perempuan dan adat Papua.

"Gue sih nggak terlalu masalahin asalnya, tapi kenapa NS yang terpilih? Apa nggak ada wanita lain yang lebih mampu dan lebih paham budaya papua?," ujar @roses_man.

"Mereka mulu. Pemerintah nggak kenal artis laen ya?" imbuh @ridho_iboek.

"Mace Pace lebih baik ketimbang anda," timpal @dmncprz.

Baca Juga: Kevin De Bryune Alami Patah Tulang Hidung Usai Final Liga Champion dan Terancam Absen Euro

"Kritiknya ini sepertinya bukan Nagita nggak boleh jadi Duta PON, tapi soal apropriasi budaya Papua. Sebagai Duta PON ya Nagita pake aja baju sporty, atau apa kek. (Di sisi lain) Sedang ada operasi militer di Papua, tapol juga makin banyak; makin nggak pantes sembarang pake budaya Papua," balas @Veronicakoman

Sejumlah kritikan keras dari para netizen tersebut tentu bukan berarti Nagita Slavina tidak boleh menjadi duta PON XX Papua, namun yang dipersoalkan ialah menyangkut apropriasi.

Baca Juga: Dihadapan Para Atlet, Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Memberikan Dukungan

Tentu saja dikhawatirkan jangan sampai penampilan berbusana adat Papua tersebut tanpa pemahaman serta penghayatan terhadap budaya Papua sehingga terkesan hanya sekedar pencitraan yang bisa berujung pada eksploitasi budaya.

Sangatlah diharapkan oleh seluruh masyarakat Papua bahwa melalui event PON XX di Papua ini, harkat, martabat budaya, adat hingga tradisi orang Papua bisa diangkat, dijunjung tinggi, dan semakin eksis tentunya.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler