PORTAL PAPUA-Dalam rangka membantu menangani korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT), Polda Bali mengerahkan sebanyak 100 personel Brimobnya.
Dari hasil pantauan, 100 personil Brimod Polda Bali tersebut telah tiba di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, pada Rabu 7 April 2021 sekitar pukul 20.00 WITA.
Baca Juga: Di Kota Kupang Polisi Tangkap 3 Pengusaha yang Naikan Harga Bahan Bangunan Ditengah Situasi Bencana
Mereka datang dengan membawa beberapa perlengkapan dalam rangka membantu korban bencana. Selanjutnya, mereka membuat posko di Polsek Adonara Timur untuk tempat istirahat.
Selain itu, ada sebanyak 75 personel dari Satbrimob Polda Jatim yang akan dikirim ke Pulau Adonara dalam menangani bencana alam.
Saat ini, mereka dalam perjalanan menuju pulau Adonara ini. Seluruh personel ini juga dalam rangka membantu penanganan bencana.
Baca Juga: Kabar Sukacita Meliputi Audi Marissa dan Anthony Xie atas Kelahiran Anak Pertamanya
Sejauh ini, sudah ada 292 personel Brimob Nusantara, dikerahkan untuk membantu penanganan bencana alam, di NTT, termasuk memberikan bantuan sosial kepada pengungsi di lokasi.
"Pelibatan atau perkuatan Brimob Nusantara dalam membantu penanganan bencana di NTT, kemarin 6 April 2021, telah dikirim BKO ke Provinsi NTT, sebanyak 292 personel," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Rabu 7 April 2021.
Dikatakan Ahmad, rinciannya terdiri dari 61 personel Kor Brimob Polri, 100 personel Brimob Polda Jawa Timur, 31 personel Brimob Polea Jawa Tengah, dan 100 personel Brimob Polda Bali.
"Dalam keberangkatannya, tentunya Brimob Busantara dilengkapi kendaraan-kendaraan taktis yang akan digunakna untuk membantu dalam penanganan bencana, membantu evakuasi, membantu dapur umum, dan membantu pembangunan," tutur Ahmad.
Baca Juga: Beredar Viral Seorang Bocah di NTT Selamat Meski 5 Jam Terseret Banjir
Sekedar diketahui, musibah banjir bandang melanda pulau Adonara ini menyebabkan korban luka hingga menelan korban jiwa.
Selain itu, harta benda milik warga maupun fasilitas umum mengalami kerusakan yang cukup parah hingga kini akses tersebut belum diperbaiki sampai sekarang.