Tokoh Lintas Agama di Papua Deklarasi Tolak dan Kutuk Aksi Terorisme

4 April 2021, 21:08 WIB
Sejumlah tokoh lintas agama bersama aparat TNI-Polri menggelar deklarasi menolak aksi terorisme di Indonesia /Levine Jr./PORTAL PAPUA

PORTAL PAPUA-Sejumlah tokoh lintas agama yang teragabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua menggelar deklarasi damai menolak aksi terorisma di Indonesia.

Dalam deklarasi yang dilakukan di Kota sentani, Kabupaten Jayapura itu, tokoh lintas agama menyampaikan lima pernyataan sikap menolak aksi terorisme di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Banjir Bandang di Adonara NTT, Data Sementara 41 Orang Meninggal

Adapun 5 poin pernyataan sikap yang dibacakan dalam deklarasi damai tersebut yakni, mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri di Indonesia. Kemudian kedua: kami menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinisi Papua untuk tetap tenang dan memepercayakan situasi keamanan sepenuhnya kepada aparat kepolisisn.

Ketiga: bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat: mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di provinsi papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu sara, intoleransi, radikalisme dan terorism.

Baca Juga: Penjual Senjata untuk ZA Pelaku Penyerang ke Mabes Polri Ditangkap

Serta poin kelima berharap agar terorisme dan radikalisme tidak berkembang di Indonesia, kami mengharapkan agar pemerintah melakukan seleksi atas sekte-sekte atau bidat-bidat yang ada serta menindak tegas lembaga yang tidak sesuai dengan hukum perundang-undangan yang berlaku.

Ketua FKUB Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, menjelaskan, pernyataan sikap sebagai bentuk merawat Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi umat beragama.

Baca Juga: Tak Mampu Bayarkan Cicilan ke Bank Istri Terduga Teroris Dapat Kiriman Uang dari Presiden Jokowi

“ Ini adalah komitmen kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita berbeda suku, budaya, ras dan agama, tapi hal itulah yang menjadi kekuatan kita untuk terus bersatu,” katnaya kepada wartawan di Setani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Lipius berpesan kepada masyarakat Papua, jika menemukan ada ajaran-ajaran yang bersifat menyesatkan di lingkungan sekitar untuk dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

“ Khusus di Papua, kita semua sudah sepakat jika ada indikasi keberadaan kelompok atau oknum radikalisme dan terorisme tersebut maka semua komponen ini akan ambil sikap dalam hal ini akan dipulangkan diatas tanah ini,” ujarnya.

Baca Juga: Rizky Billiar Melebarkan Sayapnya ke Dunia Komedi

Ditempat yang sama, Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage menyebut, aksi terorisme yang terjadi tidak ada kaitanya dengan Agama Islam. Karena hal ini ditegaskan dalam fatwa MUI Pusat bahwa orang-orang yang mengikuti faham radikalisme hukumnya haram.

“ Dalam ajaran Islam tidak boleh menghilangkan nyawa orang yang tidak berdosa apalagi menghancurkan ibadah orang lain, karena nilai inti dalam Islam adalah membawa rahmat bagi seluruh alam dan menyampikan Islam yang penuh damai dan juga toleransi tinggi,” tegasnya.

Sementara itu, Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Eko Rudi Sudarto meminta kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Jika ada yang mencurigakan segera dilaporkan kepada aparat setempat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

“ Istilanya harus bisa jadi Polisi untuk diri sendiri, yang artinya harus peka terhadap situasi dan kodisi dilingkungan masing-masing. Kami berharap masyarakat harus bisa memberikan rasa aman bagi dirinya sendiri, karena hal ini akan meminimalisir terjadinya atau keberadaan para oknum atau kelompok radikal dan terorisme,” tutupnya.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler