17 November 2020 Hari Pelajar Internasional: Pasukan Brutal Nazi yang Membungkam 1200 Mahahsiswa

- 17 November 2020, 00:28 WIB
Pasukan Amerika Serikat di Suriah. (Foto: Military Times)
Pasukan Amerika Serikat di Suriah. (Foto: Military Times) /

PORTAL PAPUA-Tanggal 17 November akan diperingati sebagai Hari Pelajar Internasional atau International Student’s.

Sejarah peringatan Hari Pelajar Internasional ini tak lepas dari sejarah Eropa sebelum Perang Dunia II. Pada 1933, Adolf Hitler berkuasa di Jerman. Selama bertahun-tahun berikutnya, negara tersebut mulai mengklaim secara agresif wilayah-wilayah di luar perbatasan sebagai milik German Reich.

 Hitler mulai mencaplok Austria pada 1938. Segera setelah itu Cekoslowakia dipaksa menyerahkan sebagian wilayahnya dengan wilayah Ceko dibawah kendali Third Reich.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 17 November 2020: Zodiak Leo ada Gairah dan Kebebasan Berhembus pada Kehidupan Cinta

Saat itu Cekoslowakia disebut protektoral Bohemia dan Moravia. Pada 28 Oktober 1939, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Charles University di Praha menggelar demo untuk memperingati 21 tahun kemerdekaan Republik Cekoslowakia.

Namun demonstrasi itu dihadang dan dibungkam secara brutal oleh pasukan Nazi. Sebanyak 15 mahasiswa terluka parah dan salah satu dari mereka kemudian meninggal karena luka tembak.

Sehari setelah pemakamannya, 15 November 1939, rekan-rekan mahasiswa yang berduka meminta izin untuk melakukan prosesi pemakaman melalui pusat kota Praha. Izin pun diberikan oleh pemerintah protektorat. Prosesi pemakaman itu diikuti ribuan mahasiswa dan terjadi unjuk rasa menentang pasukan Nazi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 17 November 2020: Nino Heran Andin Masih Bantah 4 Tahun Selingkuh

Unjuk rasa tersebut kemudian dibungkam secara brutal oleh Nazi. Para sejarawan menduga pemerintah protektorat prosesi pemakaman tersebut karena mereka sangat mengharapkan munculnya kekerasan, yang bakal menggunakannya sebagai alasan untuk menutup semua universitas di Ceko. Hal ini untuk melemahkan aktivis akademis yang memberontak. Tidak hanya menutup universitas, mereka juga menangkap lebih dari 1.200 mahasiswa dan mengirim mereka ke kamp konsentrasi Sachsenhausen.

Halaman:

Editor: Paul


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x