Unggul Dalam Hitingan Cepat, Media Asing Juluki Prabowo Subianto Sebagai Jokowi 3,0 dan Lanjutkan Semua

- 16 Februari 2024, 06:00 WIB
Menhan Prabowo Subianto, saat Menyerahkan pesawat baru Super Hercules C-130J ke 4 dari 5 unit yang akan tiba, 4 helikopter Fennec, dan 4 helikopter Panther kepada TNI AU, AD, dan AL disaksikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Keduanya Bersalaman.
Menhan Prabowo Subianto, saat Menyerahkan pesawat baru Super Hercules C-130J ke 4 dari 5 unit yang akan tiba, 4 helikopter Fennec, dan 4 helikopter Panther kepada TNI AU, AD, dan AL disaksikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Keduanya Bersalaman. /Biro Pers Setpres/

Dia kemungkinan akan memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan China, membangun landasan yang diletakkan oleh Jokowi selama dekade terakhir. Akan tetapi, kerja sama ekonomi yang lebih erat dengan China tidak akan mengorbankan hubungan yang melemah dengan negara lain. Seperti pendahulunya, Prabowo Subianto tidak akan mengkompromikan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia nonblok.

Sumber Artikel berjudul "Prabowo di Mata Dunia: Dijuluki Jokowi 3.0, 270 Juta WNI akan Lihat Gema Pemerintahan Jokowi 5 Tahun ke Depan"

 

Dia disebut akan terus terlibat dengan semua negara, selama ada manfaat politik dan ekonomi yang datang dari kerja sama tersebut. Membentuk Koalisi Parlementer Untuk memastikan stabilitas pemerintahan di bawahnya, Prabowo Subianto diharapkan untuk meniru jejak Jokowi membentuk koalisi yang luas di parlemen.

Bekerja dengan partai-partai politik yang mendukung para pesaingnya dinilai sangat penting untuk pemerintahan yang efektif dan pemberlakuan undang-undang dan peraturan. Jika Prabowo berhasil membentuk aliansi besar, itu akan menghasilkan oposisi parlemen yang melemah.

Namun, kegagalan untuk melakukannya akan menciptakan oposisi yang kuat di parlemen, yang dapat mencegah pemerintahannya berjalan secara efektif. "Terlepas dari kontinuitas yang diantisipasi, aliansi Prabowo-Jokowi menghadapi risiko yang melekat. Di Indonesia, aliansi politik cenderung transaksional dan karenanya rentan terhadap perubahan," ujar CNA.

"Mengingat kepribadian Prabowo yang ambisius dan mandiri, masuk akal bagi Prabowo jika ia menjadi presiden untuk akhirnya menegaskan kemerdekaan dari pengaruh Jokowi," ucapnya menambahkan. Kecuali ada gesekan yang muncul dalam aliansi mereka atau guncangan apapun dalam hasil akhir pemilihan, 270 juta orang Indonesia akan melihat gema pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan, kali ini di bawah kepemimpinan yang berbeda.***(https://www.pikiran-rakyat.com)

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: pikiran-rakyat com


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah