Unggul Dalam Hitingan Cepat, Media Asing Juluki Prabowo Subianto Sebagai Jokowi 3,0 dan Lanjutkan Semua

16 Februari 2024, 06:00 WIB
Menhan Prabowo Subianto, saat Menyerahkan pesawat baru Super Hercules C-130J ke 4 dari 5 unit yang akan tiba, 4 helikopter Fennec, dan 4 helikopter Panther kepada TNI AU, AD, dan AL disaksikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Keduanya Bersalaman. /Biro Pers Setpres/

 

PORTAL PAPUA - Hasil penghitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto unggul dari dua pesaingnya.

Exit poll menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memenangkan sekitar 60 persen suara nasional. Jika hasil akhir mengkonfirmasi bahwa mereka memenangkan lebih dari 50 persen suara, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menjabat pada Oktober 2024.

Meski hasil penghitungan suara resmi kemungkinan baru diumumkan pada Maret 2024, sebagian besar publik memandang Prabowo-Gibran sebagai penerus Jokowi.

Media asing pun menjuluki Prabowo Subianto sebagai 'Jokowi 3.0' karena janjinya selama ini untuk melanjutkan kebijakan Presiden ketujuh Indonesia tersebut.

Namun, apakah Prabowo Subianto akan menjadi penerus yang layak untuk Jokowi? Jokowi 3.0 Dalam platform kampanye mereka, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjanji untuk menegakkan kebijakan Jokowi.

Mereka menekankan "kontinuitas" sebagai landasan agenda politik selama masa Kampanye Pemilu 2024. "Pengaruh Jokowi akan bertahan dalam pemerintahan Prabowo melalui putra sulungnya, Gibran. Sebagai wakil presiden, peran Gibran akan sangat penting dalam membentuk keputusan kebijakan, memastikan bahwa pemerintahan Prabowo tetap berada di bawah pengawasan Jokowi," kata Channel News As

ia (CNA), Kamis 15 Februari 2024. CNA menilai, prioritas Prabowo Subianto sejalan erat dengan penekanan Jokowi untuk memajukan manufaktur bernilai tambah, memperluas infrastruktur, dan mengembangkan ibu kota negara (IKN) Nusantara.

"Akan tetapi, janji-janji kampanye tertentu seperti program makan siang sekolah gratis harus diambil dengan sebutir garam, karena mereka tidak mungkin layak secara finansial dan berpotensi membebani anggaran negara," tuturnya. Menurut CNA, Indonesia akan terus mencari investasi asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

Dia kemungkinan akan memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan China, membangun landasan yang diletakkan oleh Jokowi selama dekade terakhir. Akan tetapi, kerja sama ekonomi yang lebih erat dengan China tidak akan mengorbankan hubungan yang melemah dengan negara lain. Seperti pendahulunya, Prabowo Subianto tidak akan mengkompromikan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia nonblok.

Sumber Artikel berjudul "Prabowo di Mata Dunia: Dijuluki Jokowi 3.0, 270 Juta WNI akan Lihat Gema Pemerintahan Jokowi 5 Tahun ke Depan"

 

Dia disebut akan terus terlibat dengan semua negara, selama ada manfaat politik dan ekonomi yang datang dari kerja sama tersebut. Membentuk Koalisi Parlementer Untuk memastikan stabilitas pemerintahan di bawahnya, Prabowo Subianto diharapkan untuk meniru jejak Jokowi membentuk koalisi yang luas di parlemen.

Bekerja dengan partai-partai politik yang mendukung para pesaingnya dinilai sangat penting untuk pemerintahan yang efektif dan pemberlakuan undang-undang dan peraturan. Jika Prabowo berhasil membentuk aliansi besar, itu akan menghasilkan oposisi parlemen yang melemah.

Namun, kegagalan untuk melakukannya akan menciptakan oposisi yang kuat di parlemen, yang dapat mencegah pemerintahannya berjalan secara efektif. "Terlepas dari kontinuitas yang diantisipasi, aliansi Prabowo-Jokowi menghadapi risiko yang melekat. Di Indonesia, aliansi politik cenderung transaksional dan karenanya rentan terhadap perubahan," ujar CNA.

"Mengingat kepribadian Prabowo yang ambisius dan mandiri, masuk akal bagi Prabowo jika ia menjadi presiden untuk akhirnya menegaskan kemerdekaan dari pengaruh Jokowi," ucapnya menambahkan. Kecuali ada gesekan yang muncul dalam aliansi mereka atau guncangan apapun dalam hasil akhir pemilihan, 270 juta orang Indonesia akan melihat gema pemerintahan Jokowi dalam lima tahun ke depan, kali ini di bawah kepemimpinan yang berbeda.***(https://www.pikiran-rakyat.com)

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: pikiran-rakyat com

Terkini

Terpopuler