Mari Mengenal Atraksi Tarian Isolo Masyarakat Adat Sentani

- 2 Mei 2022, 23:00 WIB
Suasana Tarian Isolo diatas perahu yang sedang berlayar diatas Danau Sentani.
Suasana Tarian Isolo diatas perahu yang sedang berlayar diatas Danau Sentani. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA - Mari mengenal lebih dekat atraksi Isolo yang selalu di lakukan oleh masyarakat sentani dengan perahunya di atas danau sentani

Menurut Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jayapura, Elvis Sebastian Kabey, yang juga merupakan pria asal Sentani ini mengatakan,  bahwa atraksi Isolo memang budaya yang masih ada dan terus dilakukan oleh masyarakat adat sentani sampai saat ini.

Baca Juga: Dana Otsus Belum Jelas, Biaya Studi 355 Mahasiswa Papua di Lima Negara Gunakan Dana Cadangan

Isolo adalah nama sejenis atraksi yang terdiri dari gerak menari , menyanyi , mendayung , menabuh tifa dan gerakan lain yang menimbulkan rasa semangat pelakunya , atraksi ini dilakukan oleh sejumlah orang diatas perahu yang berlabuh diatas Danau Sentani

Kata atau makna sebutan Isolo terbentuk dari dua kata atau dua makna yakni Iy dan Holo " Iy " adalah sebutan untuk perahu tradisional yang biasa digunakan sebagai alat transportasi penyebrangan di danau sentani yang kita kenal dalam bahasa sentani dengan sebutan " Khay " atau " Khayii " yang berarti perahu besar atau perahu perempuan yang berukuran besar , karena ukurannya besar maka perahu ini kadang disebut juga dengan perahu milik kampung dalam bahasa sentani disebut Yo Kayii.

Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jayapura, Elvis Sebastian Kabey.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jayapura, Elvis Sebastian Kabey.

 

Sedangkan " Holo " berarti kumpulan , kelompok atau armada perahu - perahu yang dirapatkan dipaduh dan dikuatkan dengan cara dibentangkan kayu atau bambu lalu di ikatkan pada potongan pendek ganjalan kayu yang dibentangkan dalam perahu - perahu tersebut dengan demikian maka terbentuklah suatu hamparan yang cukup luas untuk atraksi sehingga penumpang bebas beratraksi diatasnya dengan gerakan menari

Hamparan luas yang terbentuk dari rapatan beberapa perahu inilah yang di sebut " IY HOLO "

Baca Juga: Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo Salat Idul Fitri di Istana Kepresidenan Yogyakarta

Seiring dengan berjalannya waktu maka kata " IY HOLO " dianggap tidak efisien dalam pengucapan istilah bahasa sentani sehingga untuk memperlancar dan pertimbangan tata bahasa yang disempurnakan maka setiap sebutan atau makna yang terdiri dari dua kata seperti kata pertama berakhir dengan bunyi vokal ( a , i , u , e , o ) dan bunyi " Y " dan bunyi huruf " W " sedangkan kata kedua berawal dengan huruf konsonan " H " maka didalam pengucapan bunyi huruf " H " berubah menjadi " S " sehingga sebutan " IY HOLO " berubah menjadi " IY SOLO " kemudian kata " Iy Solo " menghalami perubahan bunyi karena dua kata yang disatukan menjadi satu kata yang dengan sebutan ISOLO

Menurut syair lagu yang dinyanyikan pada atraksi Isolo memiliki beberapa sebutan jenis tari tergantung pada jenis material yang di antarkan kepada pihak yang akan menerima misalanya Obho Isolo antar babi hasil buruan , O Isolo antar kayu untuk Pembanguna rumah , Kah Isolo antar ikan atau buaya hasil buruan , Eha / Era Isolo antar hasil kebun dan Khayii Isolo antar perahu yang Sudan dibentuk.

Baca Juga: Kata - Kata Presiden Jokowi Saat Hendak Salat Idul Fitri di Yogyakarta

Maka dapat disimpulkan Isolo merupakan suatu atraksi di atas beberapa perahu yang digabungkan dan penumpangnya bernyanyi menari memainkan tifa saat mengantarkan sesuatu ( material ) dari pihak pemberi kepada pihak penerima

Itulah sepenggal pengetahuan yang datanya diperoleh dari arsip Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Jayapura.***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah