PORTAL PAPUA - Siapa yang tak tahu sinetron Indonesia yang tengah ramai ditonton, Ikatan Cinta. Sinetron Ikatan Cinta adalah tayangan paling popular di tengah masyarakat saat pandemi 2021 ini.
Di balik kesuksesan sinetron ini, kabar tidak menyenangkan pun mulai menghampiri.
Dalam waktu dekat rencananya, Ade Yasin selaku Bupati Bogor mengancam segera membubarkan kegiatan syuting sinetron Ikatan Cinta.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Sulut Kedapatan Selingkuh di Dalam Mobil oleh Istri Sendiri, Warga: Segera Dipecat!
Hal ini karena, aktivitas syuting sinetron tersebut akan justru mengundang keramaian. Sebagai tokoh daerah beliau sangat menyayangkan jika keramaian terus berlanjut.
Seperti diketahui, lokasi syuting Ikatan Cinta tersebut berlangsung di kawasan Gunung Geulis, Kabupaten Bogor.
Banyak masyarakat dan para penggemar datang dan sangat ingin menyaksikan proses syuting sinteron yang diperankan Amanda Manopo dan Arya Saloka tersebut.
Baca Juga: Arya Sakola Akan Pamit dari Ikatan Cinta RCTI, Bagaimana Nasib Andin dan Reyna?
Dilansir dari Jurnal Gaya dalam artikel “Bupati Bogor Ade Yasin Ancam Bubarkan Sinetron Ikatan Cinta”, menurut Ade Yasin dalam regulasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah jelas menghentikan sementara kegiatan sosial dan budaya.
“Di dalam PPKM Kabupaten Bogor poin H itu sudah jelas, kegiatan sosial harus dihentikan,” tegas Ade Yasin kepada wartawan Kamis 28 Januari 2021.
Ade Yasin yang juga merupakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor sudah menginstruksikan Satpol PP Kabupaten Bogor untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) tersebut. “Kalau melanggar aturan ya dibubarkan,” perintah Ade Yasin.
Baca Juga: AirlineRatings Umumkan 20 Maskapai Teraman di Dunia 2021, Indonesia Termasuk?
Berdasarkan laporan di lapangan, kegiatan syuting sinetron Ikatan Cinta yang menimbulkan kerumunan warga tersebut kini berbuntut panjang.
Pasalnya, banyak warga berbondong-bondong memadati lokasi syuting yang tak jarang mengabaikan protokol kesehatan.*** (Yugi Prasetyo/Jurnal Gaya)
Rewriter: Maria Susi