86 Mahasiswa Mahasiswi Papua Kini Sedang Belajar di Rusia

- 15 Maret 2024, 14:00 WIB
Mahasiswa di Rusia saat bertemu dengan kaka Billy Mambrasar. Dalam pertemuan ini hadir juga Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Bapak Jose Antonio Morato Tavares,” ujar Presiden Imapa Rusia-Belarus Reef Sweny kepad kepada media Online ini melalui rilis resmi, Senin (11/3/2024).
Mahasiswa di Rusia saat bertemu dengan kaka Billy Mambrasar. Dalam pertemuan ini hadir juga Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Bapak Jose Antonio Morato Tavares,” ujar Presiden Imapa Rusia-Belarus Reef Sweny kepad kepada media Online ini melalui rilis resmi, Senin (11/3/2024). /Portal Papua /

PORTAL PAAPUA  - President IMAPA Rusia, Reef Sweny mengatakan, saat ini di negara Rusia  terdapat 86 mahasiswa dan mahasiswi asal Papua.

Hal ini terungkap dalam pertemuan bersama Pada Sabtu-Minggua (9-10/3) para Perwakilan mahasiswa dan mahasiswi yang mengenyam studi di Russia-Belarus yang terhimpun dalam wadah Ikatan Mahasiswa Papua (Imapa) Rusia, bertemu langsung Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Rusia, Novokuznetskaya Ulitsa, Moskow.

Reef menambahkan, di hadapan Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar bernama lengkap Gracia Billy Yosaphat Mambrasar, pihaknya menyampaikan bahwa di Rusia saat ini terdapat 86 mahasiswa dan mahasiswi asal Papua.

Puluhan mahasiswa dan mahasiswa bumi Cendrawasih itu tengah berkuliah, menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi bergengsi di Moscow, ibu kota Rusia dan beberapa kota lain di negara pimpinan Presiden Vladimir Vladimirovich Putin.

“Saya juga atas nama rekan-reman menyampaikan terima kasih diberikan waktu bertemu kaka Billy. Dari sharing kami juga berdiskusi dan belajar banyak hal baru sekaligus mengenal beliau lebih jauh. Kaka Billy menyampaikan bahwa kami tidak perlu takut gagal dan tekun belajar memulai hal-hal baru untuk meningkatkan kemampuan sebagai calon intelektual masa depan,” kata Reef.

Menurut Billy, saat ini pemerintah Indonesia juga sedang menyiapkan sistem pengelolaan data mahasiswa dengan peluang kerja yang akan dibuka agar link and match.

“Dengan demikian, setelah selesai kuliah para mahasiswa langsung diterima bekerja sesuai spesifikasi bidang selama kuliah,” kata Billy Mambrasar, master (S-2) lulusan Harvard University dan pendiri Yayasan Kitong Bisa.

Pada kesempatan tersebut, President IMAPA Rusia, Reef Sweny menyampaika rasa bangga haru.

" Puji Tuhan, pada 10 Maret 2024. kami dari perwakilan IMAPA Rusia telah bertemu langsung dan audiensi dengan Kedubes RI untuk Rusia (Jose Tavares) dan Stafsus presiden (Billy Mambrasar) di KBRI Moscow, Negara Federasi Rusia. Kami membahas isu-isu hangat di Indonesia dan cara penyelesaian masalah beasiswa yang kerap terjadi bagi Mahasiswa/i Papua di Rusia. Sambil menyantab bubur ayam, Bapak kedubes menyampaikan harapan nya untuk anak-anak Papua di Rusia agar tetap semangat dan menjadi contoh bagi semua anak-anak Papua Indonesia lainnya, " Terang Reef.

Dijelaskan bahwa dalam pertemuan itu dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Rusia, Jose Antonio Morato Tavares dan Billy Mambrasar mewakili pemerintah Indonesia.

“Saya bersama rekan mahasiswa perwakilan Imapa,
1. Reef Sweny (Presiden)
2. Perento Kogoya (Sekretaris)
3. ⁠Irwan Hisage
4. ⁠Kosmos Dewi
5. ⁠Silpa Seseray
6. ⁠Jemi Gobai
7. ⁠Pontri Umangge

Bertemu dengan kaka Billy. Dalam pertemuan ini hadir juga Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Bapak Jose Antonio Morato Tavares,” ujar Presiden Imapa Rusia-Belarus Reef Sweny, kepada media Online ini melalui rilis resmi, Senin (11/3).

Menurut Reef, pertemuan tersebut merupakan pengalaman perjumpaan yang sangat berkesan bagi para mahasiswa dan mahasiswi asal Papua di Rusia-Belarus. Pertemuan itu juga sekaligus mengobati rasa rindu para mahasiswa asal Papua yang jauh dari kerabat di tanah Air, khususnya Papua, karena kesibukan menunaikan kuliah di Rusia.

 

“Kami sangat senang karena setelah sekian lama baru ada pejabat negara putra asli Papua berkunjung di Rusia dan berkesempatan bertemu dengan kami meski lewat beberapa perwakilan. Pertemuan ini sangat berharga karena kami disemangati, dimotivasi untuk sukses dalam studi,” kata Reef lebih lanjut.

 

Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Jose Tavares dalam pertemuan itu mengatakan sangat senang berkesempatan bertemu dengan perwakilan mahasiswa dan mahasiswi asal Papua yang tengah berkuliah di Rusia. Namun, demikian ia mengingatkan bahwa tantangan di Rusia sangat berat terutama cuaca yang sangat dingin, hingga minus 50 derajat atau lebih.

Selain itu, tantangan lainnya yaitu faktor bahasa dan proses perkuliahan yang dilalui di masing-masing perguruan tinggi. Karena itu, ia meminta agar para mahasiswa tetap memiliki semangat juang tinggi dan memanfaatkan kesempatan menggali ilmu sebanyak mungkin.

“Semua itu akan menjadi modal usai kuliah. Belajar bahasanya dengan baik karena itu menjadi salah satu modal berharga yang bisa menjembatani Indonesia dengan Rusia dalam berbagai bidang. Selain itu, menjadi modal bagi diri sendiri, bangsa, dan negara teristimewa pemerintah dan masyarakat di Papua,” kata Tavares.

Sedangkan dalam pertemuan tersebut Penasehat Imapa Rusia-Belarus Samuel Alexander Mandowen menambahkan, pertengan tahun ini ada 15 mahasiswa dan mahasiswi asal Papua di Rusia akan menyelesaikan kuliah. Jumlah itu terdiri dari 12 magister (S2) dan 3 sarjana strata satu (S1).

“Kami berharap agar pemerintah daerah memberi perhatian kepada rekan-rekan lulusan baru ini agar dipersiapkan biaya kepulangan mereka ke Indonesia. Kami juga memohon agar pembiayaan penyetaraan ijazah di Rusia dibantu sebelum mereka kembali dan terjun di dunia kerja di Indonesia umumnya maupun di Papua,” ujar Samuel.***

Editor: Eveerth Joumilena


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x