Nasib Vladimir Putin Akan Digulingkan Jika Mendapat Kekalahan Invasi Rusia di Ukraina

- 15 Mei 2022, 23:05 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via Reuters/via REUTERS

PORTAL PAPUA  -  Sebagaimana disampaikan  Sky News, pejabat militer bernama Mayor Jenderal Kyrylo Budanov itu, memberi prediksi tentang nasib Vladimir Putin yang akan digulingkan jika mendapat kekalahan invasi Rusia di Ukraina.

"Pada akhirnya akan mengarah pada pergantian kepemimpinan Federasi Rusia. Proses ini telah diluncurkan dan mereka sedang bergerak ke arah itu," kata Mayor Jenderal Budanov.

Dirinya merupakan seorang pejabat tinggi militer di Ukraina yang memberi prediksi untuk keberlangsungan invasi Rusia, termasuk nasib Vladimir Putin yang akan berakhir buruk.



Selain tentang nasib Vladimir Putin, pejabat tinggi militer di Ukraina itu membeberkan invasi Rusia akan mencapai titik balik pada pertengahan Agustus.


Baca Juga: Jokowi Bahas Perdamaian Rusia - Ukraina di Depan Pemimpin Dunia

Lebih lanjut, Budanov juga menyebut keadaan dalam pemerintahan Vladimir Putin sedang ketakutan dengan ancaman kudeta yang diam-diam bergerak.

"Ya. Mereka (kudeta) bergerak dengan cara ini dan tidak mungkin untuk menghentikannya," ujarnya menambahkan.

Bagi Budanov, penjelasan prediksi ini bukan untuk menyebarkan propaganda di tengah invasi Rusia ke Ukraina, melainkan memang sudah pekerjaan yang seperti ini.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menyerukan Untuk Hentikan Perang di Ukraina

"Ini pekerjaan saya, ini pekerjaan saya, kalau bukan saya siapa yang akan tahu ini?" ucapnya.


Sebagai informasi, Rusia berupaya berpendirian tetap, meski berbagai media melaporkan kondisi Presiden Vladimir Putin nampak melemah di depan kamera, termasuk dugaan beberapa penyakit berbahaya mendiami tubuh sang pemimpin Kremlin itu.

Alih-alih mengakui, Kremlin telah mengatur secara ketat tentang penampilan Vladimir Putin yang membatasi waktu dalam pertemuan apapun untuk mempertahankan persona diri yang kuat.

Baca Juga: Usai Kunjungan Kerja ke Amerika, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Bertolak Menuju Tanah Air

Namun begitu, penampilan Rusia yang terlihat kuat di mata masyarakat dunia, ternyata diklaim Budanov telah bertentangan dengan fakta aslinya.

"Ini tidak sekuat ini. Ini adalah gerombolan orang dengan senjata," ucap Budanov menegaskan.

Sementara itu, sepanjang tiga bulan melakukan invasi ke Ukraina, Rusia dilaporkan menderita kerugian besar dalam tenaga kerja dan persenjataan.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x