Kalau begini caranya, tamatan kita hanya menghasilkan penganguran saja. Kalau orientasinya supaya dapat bekerja, ini berbahaya. Umpamanya, si A diangkat menjadi manager pabrik kertas, dia membuang limbah disungai. Kalau dia mendapatkan education for life, dia akan menjadi manager pabrik kertas yang peduli dengan lingkungannya, tidak membuat polusi, membayar buruh dengan baik, memberi kesejahteraan yang besar dan tidak korupsi ?
Bagaimana mengembangkan pendidikan di Indonesdia saat ini ?
‘ Pertama dunia pendidikan jangan dipolitisir, jangan sampai ada titipan-titipan, seperti dahulu terkenal dengan P4, Pancasila dan lainnya. Karena dikejar target dan bahannya sangat banyak, sehingga hanya dihafal. Mata pelajaran titipan ini harus dikikis habis agar, supaya kebutuhan anak didik dapat berkembang. Kedua pendidikan jangan dikomoditaskan. Pendidikan tidak murah, ada harga yang harus dibayar .
Tetapi juga tidak benar, kalau pendidikan ini dijadikan komoditas (diperdagangakn, red). Misalnya ada Yayasan pendidikan yang penekanannya hanya pada fisik, nasib gurunya kurang diperhatikan , training gurunya kurang dan buku tiap tahun ganti.
Ketiga, jangan membocorkan anggaran pendidikan. Anggaran belanja Negara , yang ditetapkan wajib belajar Sembilan tahun, maka pendidikan harus digantikan.
Keempat, pemerintah sebaiknya memberdayakan inisiatif masyarakat untuk mengembangkan. Untuk meningkatkan guru-guru yangprofesional dan berkualitas, perlunya traing guru.
(Penulis : Drs. Jan Willem Ongge, M.Pd, M.Th, Mahasiswa Program doctor Universitas Siber Asia Jakarta.Program study komunikasi.)