Gapai Unicef Papua Latih Pembuatan Pembalut Tingkatkan Kelola Kebersihan Menstruasi Sekolah

31 Mei 2023, 07:22 WIB
WASH Officer UNICEF Papua-Papua Barat, Reza Hendrawan (kanan), Kepala Bidang Pendidikan Khusus,  Dinas Pendidikan Arsip Perpustakaan Provinsi Papua, Laorens Wantik (tengah), Yayasan Gapai Papua Erwin (kiri) /

PORTAL PAPUA- Yayasan Gapai Papua bersama Unicef adakan Pelatihan Kebersihan Menstruasi dan Pembuatan Pembalut Kain kepada 60 peserta pelatihan (terdiri dari Guru, Murid dan Aktivis Muda Papua) bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja perempuan mengelola kebersihan menstruasi, dan kepada laki-laki agar dapat lebih menghargai perempuan ketika sedang mengalami mentruasi. adanya keterampilan menjadi pendidik sebaya/kader remaja bagi remaja lainnya di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Serta sosialisasi aplikasi OKY (pelacak siklus aplikasi dari Unicef). Selasa (30/5) Grand Abe Hotel Jayapura.

WASH Officer UNICEF Papua-Papua Barat, Reza Hendrawan, mengatakan tidak bisa si pungkiri kebersihan fasilitas sekolah dapat mempengaruhi kualitas pendidikan khususnya bagi remaja putri.

“Pelatihan ini bisa memicu reaktif lagi kegiatan UKS yang sudah mati suri untuk aktif lagi, sangat erat hubungannya dengan sektor pendidikan, Unicef tahun 2015 melakukan penelitian satu dari anak perempuan membolos pada saat menstruasi, karena di sekolah tidak ada fasilitas atau jamban antara laki-laki dan perempuan yang terpisah membuat perempuan tidak nyaman mengantikan pembalut, kalau ketahuan teman laki-lakinya di bully, jarang sekali sekolah tidak menyediakan pembalut cadangan, kalau mereka membolos akan berdampak pada prestasi mereka, menciptakan kesenjangan gender, Membuat sekolah lebih memperhatikan toiletnya, memastikan toilet terpisah, menyediakan pembalut cadangan, remaja putri bisa lebih nyaman dan bisa bersekolah setiap hari tanpa harus membolos pada saat menstruasi,” Katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus,  Dinas Pendidikan Arsip Perpustakaan Provinsi Papua, Laorens Wantik, menuturkan kegiatan berkelanjutan dan akan terus di pantau di sekolah-sekolah, “Mendukung kegiatan ini akan berkelanjutan, ada beberapa laki-laki menjadi tutor untuk membuat pembalut, sekolah akan kami pantau memonitor, apakah pelatihan ini di bagikan atau tidak, kemudian kami tindak lanjuti,”Tuturnya.(Fransisca)

 

 

 

 

 

Editor: Fransisca Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler