Polda Papua dan BMKG Gelar Dialog Interaktif, Bahas Antisipasi Bencana Alam

- 4 Maret 2024, 12:00 WIB
Polda Papua, bersama Forkopimda, kembali hadir dalam Dialog Interaktif melalui program 'Polisi Menyapa', di Stasiun LPP RRI Kota Jayapura pada Kamis (19/02/2024).
Polda Papua, bersama Forkopimda, kembali hadir dalam Dialog Interaktif melalui program 'Polisi Menyapa', di Stasiun LPP RRI Kota Jayapura pada Kamis (19/02/2024). /

PORTAL PAPUA  -  Polda Papua, bersama Forkopimda, kembali hadir dalam Dialog Interaktif melalui program 'Polisi Menyapa', di Stasiun LPP RRI Kota Jayapura pada Kamis (19/02/2024).

Acara tersebut melibatkan dua narasumber utama, yaitu Kepala BMKG Wilayah V Papua, Justuz Rumakiek, dan Wadir Samapta Polda Papua, AKBP Adiono Dwi W, S.I.K., M.Ap.

Dalam kesempatan tersebut, Justuz Rumakiek membahas kondisi cuaca pagi hari ini, memperkirakan Kota Jayapura akan mengalami cuaca cerah. Namun, ia juga menyoroti beberapa wilayah di Papua yang perlu waspada terhadap potensi curah hujan tinggi, termasuk Mamberamo Tengah, Deiyai, Puncak Jaya, Tolikara, Mamberamo Raya, Yahukimo, Pegunungan Bintang Mappi, Boven Digoel, dan Merauke.

“Meskipun Jayapura masih dalam kondisi normal, musim hujan masih sering terjadi, terutama di wilayah pegunungan. Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah lereng gunung diimbau untuk melakukan antisipasi terhadap potensi bencana tanah longsor dan banjir,” ucapnya.

Dalam konteks mitigasi, BMKG telah berkoordinasi dengan stakeholder lain untuk menyampaikan informasi terkait potensi hujan dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi di daerah rawan bencana.

Wadir Samapta Polda Papua, AKBP Adiono Dwi W, S.I.K., M.Ap., menekankan kerjasama antara Polri dan BMKG dalam mendapatkan informasi terkait potensi bencana di berbagai daerah. Ia menyebutkan bahwa Polri telah menyiapkan tim penanganan bencana yang melibatkan unsur TNI/Polri dan berada di bawah kendali Badan Bencana Daerah Provinsi Papua.

Adiono mengungkapkan bahwa pada 2019, ketika terjadi banjir bandang di Kabupaten Jayapura, tim penyelamat yang terdiri dari lebih dari 300 personel dikerahkan untuk menangani bencana tersebut. Tim tersebut juga berada di bawah naungan Sekda Provinsi Papua sebagai Chief Officer, sesuai dengan Peraturan Kapolri nomor 25 tahun 2011 tentang Search And Rescue Polri.

“Kami mengajak masyarakat untuk cerdas dalam mempelajari alam dan menjaga lingkungan, karena pengamatan terhadap tanda-tanda alam dapat membantu dalam upaya pencegahan bencana alam,” ujarnya.

Jayapura, 29 Februari 2024

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Humas Polda Papua


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x