PORTAL PAPUA - Setiap klub peserta kompetisi Liga 1 wajib memenuhi syarat AFC Club Lisense meliputi Legalitas (aspek hukum PT), Infrastruktur (stadion tetap), Manajemen, Finance (finansial/sponsor), Supporting (akademi) bahkan tim galanita.
Setelah itu, calon klub peserta kompetisi paling elit di Indonesia itu juga diharuskan lolos verifikasi berdasarkan Undang-Undang RI menyangkut UU PT, UU Pajak, UU Keimigrasian, UU SKN, dan UU Tenaga Kerja.
Tentu untuk memenuhi syarat AFC Club Lisense sebagai klub profesional yang berlaga di Liga 1 tidak semudah membalik telapak tangan. Semuanya itu membutuhkan dana (uang) yang tidak sedikit.
Sementara persoalan mendasar yang harus secepatnya di penuhi oleh PSBS Biak ketika berlaga di Liga 1 nanti ialah infrastruktur (Stadion tetap).
Sebab Stadion Cenderawasih kandang dari PSBS di Kabupaten Biak Numfor sudah pasti tidak memenuhi standar Liga 1.
"Kedua, kita juga sudah mengantisipasinya untuk survei beberapa lokasi untuk kita pakai sebagai homebase di Liga 1 nanti", ujarnya kepada awak media di Kota Jayapura (Sabtu) kemarin.
Lebih lanjut Yan Mandenas katakan setelah PSBS Biak lolos di Liga 1 dan selesai pertandingan final baik lawan Semen Padang di kandang dan tandang, pihak PSBS akan persiapkan juga untuk klub license, verifikasinya.
"Setelah itu kita akan mempersipakan segala administrasi yang dibutuhkan oleh PT LIB dan juga PSSI sehingga kita memenuhi standar verifikasi yang diminta sambil kita juga akan mempersiapkan komposisi tim", terang YPM.
Sementara itu terkait sponsor, sebelum Yan Mandenas ke Jayapura setelah semifinal leg ke -2 ketika PSBS kalahkan Persiraja Banda Aceh 4-0 di Stadion Cenderawasih yang lalu.
Dirinya sudah lebih dulu bicara dengan petinggi Nusa Tuna sebagai sponsor utama PSBS Biak guna menyambut kompetisi Liga 1 musim baru setelah PSBS Biak memastikan diri promosi ke Liga 1 dari Liga 2 musim ini (2023 -2024).
Dan kata Mandenas Nusa Tuna sudah sangat siap tetap melanjutkan sponsor untuk PSBS di Liga 1 nanti.
"Karena estimasi kita butuh anggaran di atas Rp50 miliar untuk bisa menyelesaikan pertandingan Liga 1 musim baru ini",jelasnya.
PSBS Biak sendiri dirncanakan gunakan 2 homebase di Liga 1 musim baru ini. Satu di luar Papua dan satunya di Papua.
Tujuanya mengantisipasi karena penerbangan ke Papua juga cukup sulit. Kemudian masa-masa tertentu biasa padat dan susah.
"Jadi saya pikir ini juga menjadi pertimbangan, sehingga kita pilih dua homebase mengantisipasi hal-hal yang tidak kita duga",katanya.
Namun apakah PSBS Biak ketika homebase di luar Papua apakah mempengaruhi performa tim?.
Menurut Yan Permenas Mandenas, kalau untuk pertama main di Liga 1 pihak Manajemen tidak punya target langsung bisa kejar prestasi. Tapi bagaimana bisa bertahan dulu.
Bertahan sambil menata komposisi tim, mengatur manajemen semua baik kembali. Setelah itu PSBS melihat potensi-potensi ke depan dari klub yang bisa kembangkan barulah kemudian menyusun target.
"Tapi untuk periode pertama setelah kita lolos ini, akan benahi internal dulu baik administrasi tapi juga manajemen, tim pelatih, pemain, dan lain sebagainya kita benahi dulu. Sambil kita benahi sektor stadion agar bisa mendukung aktivitas kita di Baik. Setelah itu baru menatap ke depan", tutup YPM.***