Antisipasi Krisis Pangan, Presiden Dorong Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Lahan Tidak Produktif

- 13 Agustus 2022, 20:55 WIB
Presiden Joko Widodo menanam kelapa genjah bersama para petani di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 11 Agustus 2022.
Presiden Joko Widodo menanam kelapa genjah bersama para petani di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 11 Agustus 2022. /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

PORTAL PAPUA  - Dunia saat ini sedang dilanda krisis pangan. Setidaknya 300 juta orang berada pada situasi kekurangan pangan akut dan kelaparan yang sudah mulai terjadi di beberapa negara. Jika tidak ada solusi untuk mengatasi hal tersebut, bukan tidak mungkin jumlah orang yang terdampak bisa bertambah hingga mencapai 800 juta orang.

Untuk itu, saat meninjau dan menanam bersama kelapa genjah dengan petani di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 11 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo mendorong pemanfaatan lahan-lahan di pekarangan rumah untuk ditanami komoditas pangan seperti cabai.

Baca Juga: Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan bagi 127 Tokoh

“Kita ingin lahan-lahan yang tidak produktif itu diproduktifkan. Urusan cabai, urusan ini yang seharusnya rumah tangga-rumah tangga di desa itu bisa menanam itu, di polybag atau di pekarangannya sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis. Ini yang baru dikerjakan oleh Kementerian Pertanian,” ujar Presiden yang turut didampingi Ibu Iriana Joko Widodo.

Selain itu, Kepala Negara juga mendorong agar lahan-lahan yang tidak produktif bisa diproduktifkan dengan ditanami oleh berbagai komoditas pangan, misalnya kelapa genjah yang turut ditanam Presiden pada kesempatan tersebut. Kelapa genjah diketahui bisa diolah menjadi berbagai bahan pangan seperti gula semut hingga minuman segar.

Baca Juga: Pelatih Sementara Persib Bandung, Budiman Yunus Optimis Persib Bandung Bangkit

“Lahan-lahan yang tidak produktif ditanami seperti sekarang yang kita lakukan, kelapa genjah, yang nanti hasilnya (terlihat dalam) dua tahun, 2,5 tahun. Setahun bisa produksi satu pohon bisa 180 buah yang itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar,” jelasnya.

Kegiatan penanaman bertajuk Kelapa Genjah Sebar (KEJAR) yang dilakukan Presiden merupakan satu bagian dari kegiatan “Perkebunan Merdeka”. Penanaman perdana ini dilakukan di Solo Raya (Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali) dengan target 200.000 batang yang ditanam bertahap dan tersebar di tiga kabupaten tersebut.

“Saya kira ini yang akan terus kita lakukan, dan di Solo Raya di Boyolali kita bagi 46 ribu, di Karanganyar kita bagi 44 ribu, dan di Sukoharjo 110 ribu kelapa genjah. Ini baru dimulai di sini, nanti di provinsi-provinsi yang memang kelapa itu bisa lebih baik akan kita tanami, targetnya kurang lebih satu juta kelapa genjah, tapi tidak kelapa saja, tadi ada jagung dibagi juga, bibit-bibit cabai,” tandasnya.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x