Mereka adalah pasangan yang berprofesi sebagai petani yang terpaksa membanting stir menjadi penambang emas ilegal sejak tiga bulan terakhir lantaran hasil kebun mereka tak menguntungkan seperti dulu karena pengaruh wabah COVID-19.
Baca Juga: Aturan Wajib Masker dan Pembatasan Bisnis Mulai Dicabut di Texas-AS
Jenazah Jawir baru dievakuasi pada Kamis 25 Februari 2021 siang. Tak lama kemudian, Tim SAR gabungan juga menemukan jenazah istri Jawir, Yanti Ngambas (42).
Diketahui dari salah satu kerabat korban, Ahmad, pasangan suami istri tersebut memiliki dua orang anak. Mereka bergabung menjadi penambang emas ilegal di Desa Burangan sejak tiga bulan terakhir saat pendapatan mereka mulai berkurang dan hasil kebun tak menguntungkan seperti dulu.
"Pernah cerita kalau sekarang hasil kebun itu tidak lagi laku seperti dulu. Harganya menurun dan hasilnya juga berkurang," tutur Ahmad di hadapan media.
Baca Juga: Jaksen Tiago Ditawar Dua Klub Luar Negeri
Pandemi COVID-19 cukup menghantam pendapatan dan perekonomian keluarga Jawir dan penduduk desa lainnya sehingga mereka pun harus terpaksa banting stir dari petani menjadi penambang.
Kejadian ini merupakan kali pertama dan cukup banyak menelan korban, sehingga Ahmad berharap pemerintah dapat memberikan solusi atau jalan keluar terbaik bagi masyarakat yang ada di desanya
"Bagaimana caranya agar kami ini tetap berpenghasilan di samping itu aman juga untuk keselamatan kami," pinta Ahmad.
Elvis Romario