Gagas 'Jateng di Rumah Saja', Ganjar Pranowo Malah Tuai Ocehan Hingga Diacuhkan

7 Februari 2021, 15:25 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. / Instagram.com/@ganjar_pranowo

PORTAL PAPUA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, terus-menerus mendapat ocehan dari sejumlah masyarakat Jateng yang menolak pemberlakukan sebuah gerakan bernama 'Jateng di Rumah Saja' atas inisiatif Pranowo.

Bahkan, beberapa kepala daerah atau bupati ikut bersikap acuh dan tidak mau menuruti dan mengeksekusi kebijakan Pranowo sebagai Gubernur Jateng.

"Ada tiga kepala daerah yang tidak mengeluarkan surat edaran,jadi masih menggunakan pedoman pada PPKM, ada Kota Semarang, ada Kabupaten Banjarnegara, sama Kota Magelang," tutur Pranowo.

Baca Juga: Wajah dan Dada Lebih Besar, Millen Cyrus Jadi Bahan Pembicaraan di Masjid

Gerakan atau kebijakan yang digalang Pranowo tentu bukan tanpa motif dan alasan yang mendasar, sebab tak bisa dipungkiri bahwa setiap harinya korban terpapar Covid-19 terus berjatuhan.

Dalam kebijakan itu, Ganjar Pranowo meminta selama dua hari di akhir pekan ini, dari tanggal 6 hingga 7 Februari 2021, seluruh masyarakat Jawa Tengah tidak keluar rumah.

Sebenarnya, kebijakan tersebut bukanlah hal yang sulit dilakukan sebab Gubernur Prabowo hanya meminta 2 hari saja untuk tidak keluar rumah, namun tetap saja sejumlah masyarakat menolaknya.

Baca Juga: Golkar Sebut Baru Bisa Pastikan Penerapan Revisi UU Pemilu di Tahun 2024

Ganjar tentu heran dengan sikap dari sejumlah masyarakatnya yang acuh terhadap kebijakan yang dibuatnya.

Bisa jadi, sikap egoisme menjadi faktor pendukung yang memungkinkan masyarakat tersebut acuh terhadap kebijakan yang sebenarnya demi kepentingan bersama.

Bahkan Ganjar pun mempertanyakan rasa kemanusiaan, keprihatinan, hingga kepedulian masyarakat terhadap tenaga kesehatan dan petugas khusus Covid-19 yang telah banyak bertaruh nyawa demi keselamatan orang banyak.

Baca Juga: Pensiun dari UFC, The Eagle Khabib Nurmagomedov Ingin Terbang Bebas Sebelum Ajal Tiba

"Di balik cerita ini apakah Anda masih peduli sama para tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit? Apakah kemudian Anda masih peduli pada penggali kubur? Apakah anda masih peduli ketika beberapa rumah sakit itu sudah penuh, nakesnya kelelahan," tegas Pranowo.

Berpola pikir positif tentu menjadi hal mendasar yang harus dihidupi masyarakat agar setiap kebijakan yang dibuat bisa dilihat dan dinilai secara positif terkait tujuan dan maksud sesungguhnya.

Semua keluhan terhadap dirinya, ditanggapi secara bijaksana oleh Pranowo, bahkan dirinya menganggap keluhan-keluhan itu menjadi tanggung jawabnya.

Baca Juga: 35 Caption Terbaik Hari Valentine untuk Postingan di Instagram, Khusus Bagi Pasangan dan Para Jomblo

"Itu gapapa, biarkan semua ke saya dan saya harus menjawab semuanya itu, itulah yang saya sebut sebagai tanggung jawab," ucap Pranowo Minggu, 7 Februari 2021, seperti dikutip dari YouTube Indonesians Lawyers Club.

"Lalu kemudian ada yang mengatakan ini tidak adil dan sebagainya, itu tidak apa-apa, akibat sebuah kebijakan ini selalu ada risiko, memang kita ditantang untuk bisa berkomunikasi dan menjelaskan dengan baik," sambung Pranowo.

Namun, Ganjar Pranowo mengaku tidak akan peduli terhadap mereka yang tak mengikuti kebijakannya tersebut.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Jornada ke-23 La Liga 2020-2021, 8-9 Februari 2021: Atletico Madrid Semakin di Atas Angin

"Karena kalau semuanya mau ikut saya, sebenarnya agak ketat memang, jadi semua gak boleh," ujar mantan anggota DPR Fraksi PDIP tersebut.

Berikut ini sejumlah poin penting dari kebijakan yang digalang Ganjar Pranowo, di antaranya:

1. Toko dan tempat wisata tutup

Tujuan ditutupnya toko dan tempat wisata ialah supaya dibersihkan dan disemprot dengan disinfektan.

"Tempat-tempat keramaian pariwisata, toko, pasar, kita istirahat dulu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya.

Baca Juga: Fakta Menarik tentang Istri Mendiang Christopher Plummer, Istri Ketiga yang Sukses Bikin Plummer Tergila-gila

2. Berlangsung 2 hari dan berlaku bagi warga Jawa Tengah

Kebijakan Ganjar Pranowo  ditetapkan pada akhir pekan ini, mulai dari tanggal 6 hingga 7 Februari 2021 dan berlaku bagi semua masyarakat Jateng tanpa terkecuali.

Oleh karena itu, Pranowo mengharapkan kesadaran penuh dari masyarakat untuk ikut bagian dalam kebijakan atau gerakan "Jateng di Rumah Saja".

"Apakah kita tidak bisa membangun kesadaran itu. Kalau dua hari saja kita menjaga diri dan menahan diri untuk tidak keluar rumah, maka nanti bisa dilihat apakah ini bisa efektif," ujar Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Champion Babak 16 Besar Leg 1 dan 2, Barcelona Kontra PSG Jadi Laga Favorit

3. Surat edaran disiapkan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang menyiapkan aturan pelaksanaan “Jateng di Rumah Saja”. Aturan akan dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo telah merinci aturan teknis pelaksanaan gerakan dua hari tidak keluar rumah tersebut.

Baca Juga: Viral Banjir di Pekalongan Berwarnah Merah Menyerupai Darah, Warga Net Kaget

"Ini sudah disiapkan surat edarannya nantinya agar per hari ini nanti bisa berjalan dengan baik." kata Ganjar Pranowo.

Dengan adanya kebijakan atau gerakan 2 hari di rumah saja khusus wilayah Jateng, Panowo mengharapkan masyarakat bisa menahan diri di rumah supaya bisa meminimalisir pandemi Covid-19 di Jateng yang saat ini lagi marak.***

Reporter: Elvis Romario

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler