Perkuat Ketahanan Pangan Nasiinal, Presiden Jokowi Dorong Pemanfaatan Teknologi Sistem Pertanian di NTT

- 26 Maret 2022, 22:25 WIB
Presiden Joko Widodo menanam jagung bersama masyarakat di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 24 Maret 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev.
Presiden Joko Widodo menanam jagung bersama masyarakat di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 24 Maret 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev. /presidenri.go.id

PORTAL PAPUA - Presiden Joko Widodo mendorong pemanfaatan teknologi dalam sistem pertanian, khususnya pada lahan sulit seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut Presiden, keberanian menggunakan teknologi akan menghasilkan solusi terbaik dalam penanganan lahan-lahan pertanian yang sulit.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya selepas melakukan penanaman jagung bersama masyarakat di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 24 Maret 2022.

Baca Juga: Akan Berlangsung di Bali Tanggal 15 - 16 November, Presiden Jokowi Tinjau Lokasi KTT di Garuda Wisnu Kencana

“Saya rasa kalau kita berani menggunakan teknologi, berani mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti yang di NTT ini, nanti akan kelihatan semuanya, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dikoreksi, dan apa alsintan (alat dan mesin pertanian) yang pas untuk digunakan di daerah seperti NTT ini,” ujar Presiden.

Dengan memanfaatkan teknologi alsintan tersebut, Presiden juga meyakini dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belu secara khusus dan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional secara lebih luas.

“Saya meyakini ini akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Belu, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional kita karena ada lahan-lahan baru yang dibuka seperti di Provinsi NTT, Kabupaten Belu seperti yang kita lihat sore hari ini,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden bersama masyarakat melakukan penanaman jagung menggunakan mesin tanam jagung atau planter di lahan seluas 53 hektare. Apabila produksi yang dihasilkan di lahan tersebut bagus, Presiden menyebut pembukaan lahan serupa akan kembali dilakukan di daerah lain.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Mobilisasi Pendanaan untuk Atasi Perubahan Iklim

“Dari sinilah nanti kita akan perluas sampai seluas 500 hektare. Kalau itu nanti berhasil dan produksinya bagus, kita akan melompat ke daerah yang lain yang juga ada lahan datar seperti ini seluas 15 ribu hektare,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x