Para Pengungsi Korban Kekerasan KKB di Beoga, Papua, Mulai Kesulitan Bahan Makanan

- 12 April 2021, 08:00 WIB
istimewa
istimewa /

“Kami tidak mungkin bertugas dalam kondisi seperti ini karena diliputi ketakutan,” kata Maria, sebagaimana dikutip dari Antara.

Maria yang adalah tenaga medis yang masih honorer di Puskesmas Beoga itu, mengaku bahwa saat ini dirinya bersama lima rekannya beserta dua anak balita terpaksa harus mengungsi karena masih dihantui rasa takut pasca penembakan dan pembakaran gedung sekolah oleh KKB.

Saat ini, pihak aparat keamanan, TNI maupun Polri terus bergerak secepat mungkin mengejar KKB yang dipimpin oleh Nau Waker tersebut.

Usai peristiwa itu, saat ini warga sudah mengungsi ke pos TNI di Beoga dan akan dievakuasi ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga: Tengah Hamil Anak Pertama, Felicya Angelista Ungkap Kebiasaan Hito

Selain itu, para pengungsi juga berharap agar mereka dapat segera dievakuasi dan bila keamanan sudah kondusif akan kembali berdinas di Beoga.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Kamis, 8 April 2021, KKB melakukan aksi penembakan terhadap Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden yang merupakan guru di Distrik Beoga,
pada Jumat, 9 April 2021.

Dua guru tersebut tewas setelah ditembak sebanyak dua kali oleh KKB, yang masuk ke dalam kios rumahnya.

Kedua jenazah guru tersebut sudah dievakuasi pada Sabtu, 10 April ke Timika, kemudian Makassar dan selanjutnya ke Toraja untuk dikebumikan.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x