BPPTKG Masih Tetapkan Status Merapi Tingkat Siaga

- 19 Februari 2021, 10:24 WIB
Aktivitas erupsi gunung Merapi
Aktivitas erupsi gunung Merapi /Instagram @BPPTKG/

PORTAL PAPUA-Data yang dikeluarkan berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahwa selama 12 jam Merapi mengalami 25 kali guguran lava pijar. Oleh sebab itu BPPTKG masih menetapkan status Merapi di tingkat Siaga.

Ditetapkan status siaga dilatar belakangi oleh potensi bahaya yang besar yang dapat terjadi. Hingga saat ini guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Baca Juga: Tata Kelola Keuangan Rawan Penyimpangan, Bupati Tambrauw Rapat Koordinasi dengan BPKP Papua Barat

"Merapi pada periode pengamatan Kamis (18/2) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB mengeluarkan 10 kali lava pijar. Sementara pada 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini mengeluarkan 15 kali lava pijar," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya, Jumat 19 Februari 2021.

Dikatakannya, BPTTKG juga meminta penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III dihentikan.

"Mencapai tingkat siaga ini, diharapkan pelaku wisata agar direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini" katanya.

Baca Juga: Menimba Kekuatan Roh Kudus Lewat Doa Mohon 7 Karunia Roh Kudus Berikut Ini

Dikatakan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif sehingga dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Hal tersebut sangat berhaya jika terus diabaikan pengunjung wisatawan dan warga sekitar yang melakukan aktifitas disana.

 "Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya ini," pintanya.

Hanik  mengatakan, guguran lava pijar mengakibatkan situasi darurat karena mengarah ke sektor barat daya, yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong.

"Guguran mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter," terangnya.

Baca Juga: Kaum Muslim Diwajibkan Membaca Surah Ini 7 Kali Setiap Habis Sholat, Agar Kesusahan Dilepaskan dan Rezeki

Ditambahkan Hanik,  selama 12 jam tercatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi sejumlah 61 kali gempa guguran, 4 kali gempa embusan, dan 4 kali gempa fase banyak.

"Hal tersebut kiranya menjadi antisipasi masyarakat karena status tingkat siaga masih ditetapkan sehingga butuh kewaspadaan dari pengunjung maupun masyarakat," pungkasnya.


Rafael Fautngiljanan

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah